Sungai Gangga di India Berubah Warna Picu Kepanikan saat Pandemi Covid-19, Simak Penyebabnya

- 9 Juni 2021, 16:25 WIB
Sungai Gangga di India berubah warna saat masa pandemi Covid-19
Sungai Gangga di India berubah warna saat masa pandemi Covid-19 /Twitter @amankr_05


RINGTIMES BALI -
Sungai Gangga di India berubah warna menjadi hijau sehingga memicu kepanikan di antara penduduk Uttar Pradesh selama masa pandemi Covid-19.

Bagaimana tidak, Sungai Gangga yang dikenal suci di India tersebut pernah menjadi tempat ribuan orang mandi setiap hari, kini berubah warna saat masa pandemi Covid-19.

Apalagi, baru-baru ini puluhan mayat yang diduga pasien Covid-19 juga mengambang di Sungai Gangga di India dan membuat penduduk sekitar menjadi panik.

Namun, Para pakar di India percaya penyebab fenomena ini adalah alga microcystis.

Baca Juga: Heboh Ilmuwan China yang Patenkan Vaksin Covid-19 sebelum Pandemi Meninggal Secara Misterius

Menurut penduduk di Uttar Pradesh, sungai suci itu berubah menjadi hijau muda selama musim hujan karena masuknya lumut dari kolam dan danau.

“Tapi kali ini perubahan warna lebih banyak. Baunya tidak enak dan orang-orang menderita," kata Mukesh Sharma, penduduk Varanasi, Uttar Pradesh.

"Umumnya, ini hanya disaksikan dari beberapa ghats (tempat mandi atau kremasi di sepanjang tepi sungai mana pun). Sekarang sudah terlihat di mana-mana," ujarnya.

Baca Juga: Menlu AS Ragukan Laporan Kebocoran Covid-19 dari Laboratorium China

Vipul Vats, yang juga penduduk setempat, mengatakan bahwa kebanyakan orang tidak dapat berenang di sungai suci itu atau menggunakannya untuk tujuan lain, seperti minum.

Para ahli percaya bahwa rona kehijauan pada Sungai Gangga disebabkan oleh alga microcystis.

“Dari pengamatan visual, tampak alga bloom yang terbentuk dari alga bernama microcystis, yang biasanya ditemukan di genangan air. Di Gangga, mungkin berasal dari beberapa saluran samping atau sumber tergenang saat hujan," kata BD Tripathi, ketua Malviya Ganga Research Centre di Banaras Hindu University kepada Sputnik.

Baca Juga: Terbongkar Alasan Indonesia Kirim Luhut Temui Menlu China, Ini Kesepakatan yang Dicapai

"Jika kondisi ini berlangsung lebih lama, dapat menyebabkan kematian ikan karena neurotoksin dan mikrosistin diproduksi oleh alga yang dapat berbahaya bagi hewan air lainnya. Mandi di dalamnya dapat menyebabkan penyakit kulit dan meminumnya dapat membahayakan hati manusia," ujarnya.

Otoritas negara bagian Uttar Pradesh juga memantau situasi dengan cermat dan mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan untuk saat ini.

Dilansir dari Sputnik, Pejabat Regional Dewan Pengendalian Polusi Kalika Singh mengatakan, “Ganggang tidak tumbuh di Varanasi atau Prayagraj, tetapi berasal dari hulu. Kami memantau situasi dan juga memeriksa tingkat oksigen terlarut Gangga dan parameter lainnya, yang ditemukan normal”.

Baca Juga: Dokter di India Dipukuli Warga Setelah Pasien Covid-19 Meninggal

Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi meluncurkan program pembersihan yang disebut "Namami Gangga" pada tahun 2015 untuk mencapai pengurangan polusi, konservasi, dan peremajaan sungai yang efektif.

Pemerintah mengalokasikan total INR200 miliar (USD2,74 miliar) untuk tujuan tersebut.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Sputnik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x