Nathan menjelaskan bahwa seorang petugas biasanya diperbolehkan masuk untuk memilah-milah mayat.
Tetapi kamar mayat itu penuh sesak dari penumpukan korban malam sebelumnya.
Dalam upaya untuk mempercepat proses identifikasi, staf mengizinkan keluarga untuk mengeluarkan mayat.
"Sangat disayangkan dua petugas kamar mayat dan satu petugas keamanan membiarkan anggota keluarga berada di kamar mayat. Ruangannya sangat kecil," kata Pemimpin Rumah Sakit Pemerintah India itu melansir The Sun.
Baca Juga: 10 Perbedaan Agama Hindu di Bali dan India, Salah Satunya Beda Jumlah Sembahyang
Ia mengaku kondisi itu merupakan kelalaian keamanan kamar mayat.
Menurutnya jasad korban Covid-19 disingkirkan dari waktu ke waktu di siang hari.
Tetapi gambar yang viral kata dia terjadi di pagi hari, setelah stagnasi penanganan mayat pada malam harinya.
Investigasi telah menemukan tiga anggota staf bersalah.
Penjaga keamanan yang bertugas telah ditangguhkan, sementara tindakan disiplin telah diambil terhadap dua petugas kamar mayat.