RINGTIMES BALI – Sosok Novel Baswedan dikenal sebagai salah satu Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berintegritas.
Setelah adanya keputusan akhir adanya 51 dari 75 pegawai KPK yang tidak lolos dalam tes wawasan kebangsaan (TWK) yang akan ditetapkan sebagai pegawai ASN di KPK, salah satunya termasuk Novel Baswedan.
Dilansir Ringtimesbali.com dari akun twitter @nazaqistha, setelah mengetahui akan dinonaktifkan sebagai pegawai KPK, Novel Baswedan merasa curiga kepada Pimpinan KPK dan memang ngotot untuk berusaha menyingkirkan pegawai KPK yang tidak lolos TWK sebagai alasan yang akurat.
Baca Juga: Novel Baswedan Sebut TWK dan Isu Taliban Sebagai Upaya Singkirkan Pegawai KPK yang Bekerja Baik
“Walaupun Pak Presiden sudah arahkan, Oknum Pimpinan KPK tetap ngotot untuk singkirkan pegawai KPK dengan justifikasi TWK. Ini sudah diduga dan makin tampak by design,” tulis @nazaqistsha.
Novel Baswedan menjelaskan bahwa ambisi untuk menyingkirkan pegawai KPK yang tidak lolos TWK sudah direncanakan sejak lama bahkan sudah diatur sebelumnya.
Meskipun Presiden Jokowi telah memberikan arahan bahwa dari hasil TWK yang tidak lolos bukan berarti adanya pemecatan melainkan sebagai langkah evaluasi pembaharuan.
Akan tetapi menanggapi hal ini, Novel Baswedan terus memperjuangkan dan berharap semua kuputusan akhir KPK untuk pegawai tidaklah terjadi.