RINGTIMES BALI - Polisi di Pakistan telah menangkap puluhan pendukung mantan Perdana Menteri Imran Khan dalam penggerebekan di dua kota. Penggerebekan dilakukan sebagai tindakan keras terhadap mereka yang terlibat dalam bentrokan baru-baru ini dengan pasukan keamanan, kata partai Khan dan polisi pada Senin, 20 Maret 2023.
Sebelumnya telah terjadi bentrokan di kota Lohare pada pekan lalu. Dimana bentorkan tersebut melibatkan pendukung partai Khan, Tehreek-e-Insaf Pakistan (PTI) dengan pihak kepolisian Pakistan. Lalu pada hari Sabtu, 18 Maret 2023 juga terjadi bentrokan yang sama.
"Sekitar 285 pendukung PTI telah ditangkap di Lahore dan Islamabad. Rumah semua pemimpin utama digerebek polisi tadi malam," kata pembantu Khan, Fawad Chaudhry.
Baca Juga: Hari ini Pemerintah Pakistan Naikan Pajak Impor Barang Mewah
Khan yang merupakan mantan bintang kriket dan juga menjadi perdana menteri dari 2018 hingga 2022, dia berhasil digulingkan dari jabatannya dalam pemungutan suara parlemen.
Sejak itu dia menuntut pemilihan cepat dan mengadakan aksi unjuk rasa di seluruh Pakistan untuk menyelesaikan kasusnya.
Khan telah menghadapi beberapa kasus hukum, termasuk salah satu kasus yang menyebabkan upaya penangkapannya gagal setelah pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapannya karena tidak hadir dalam sidang sebelumnya.
Bentrokan antara pendukung Khan dengan pasukan keamanan telah membawa babak baru kekacauan politik ke Pakistan yang berada di tengah krisis ekonomi.
Baca Juga: Bola Al Rihla Bukan Buatan Indonesia Tapi dari Pakistan, Adidas Beri Klarifikasi
Pihak kepolisian di Lahore dan Islamabad telah mengkonfirmasi penggerebekan dan penangkapan pedukung PTI yang terlibat dalam bentrokan dengan polisi.
"Polisi menggerebek rumah karena tujuh kasus dengan berbagai tuduhan, termasuk terorisme, telah didaftarkan terhadap para pemimpin dan pekerja," kata Bilal Kamiana, kepala polisi Lahore.
Khan, dikenang oleh banyak orang karena kesuksesannya sebagai pemain kriket yang juga sering dikenal melakukan kegiatan amal. Sehingga mendapatkan dukungan yang cukup besar di kalangan masyarakat Pakistan dengan kebijakan konservatif dan nasionalistisnya.***