Tolak RUU Kenaikan Batas Usia Pensiun, Para Remaja di Prancis Gelar Aksi Demo

10 Maret 2023, 13:34 WIB
Ilustrasi demo. Remaja di Prancis gelar demo tolak RUU usia pensiun. /Pixabay/Erich_rg

RINGTIMES BALI – Warga Prancis menggelar aksi demo menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang kenaikan batas usia pensiun yang semula 62 tahun menjadi 64 tahun.

Demo yang digelar pada pada Kamis, 9 Maret 2023 tersebut kebanyakan diikuti remaja yang masih bersekolah ataupun yang baru lulus sekolah.

Para pengunjuk rasa menutup akses ke beberapa perguruan tinggi, sekolah, dan beberapa tempat layanan publik.

Demo juga sempat diwarnai kericuhan saat oknum peserta melakukan perusakan halte dan membakar salah satu mobir terparkir.

Baca Juga: Taxi Driver 2 dan Kokdu: Season Of Deity Tidak Tayang Hari Ini, Berikut Alasannya

Cabang Energi Prancis pun harus memutus aliran listrik untuk menghindari hal yang tidak diinginkan saat peristiwa perusakan terjadi.

Titik pemutusan listrik meliputi kompleks olahraga besar di pinggiran utara Paris, termasuk Stade de France dan beberapa lokasi konstruksi infrastruktur untuk Olimpiade 2024.

Pemuda di Prancis sudah sangat khawatir tentang inflasi pekerjaan yang tidak pasti dan perubahan dari iklim saat ini. Mengingat hal itu, mereka menolak RUU kenaikan batas usia pensiun.

"Saya tidak ingin bekerja sepanjang hidup saya dan kelelahan pada akhirnya," kata Djana Farhaig (15), peserta demo yang memblokir sekolah menengahnya selama aksi protes.

Baca Juga: Diduga Palsukan Dokumen untuk Buat KTP, Imigrasi Denpasar Tahan WNA Asal Suriah

Orang-orang dengan usia remaja atau sekira awal 20-an melakukan aksi protes menentang reformasi pensiun sejak RUU itu tercetus.

Aksi demo tampaknya membuat kelompok mahasiswa dan serikat pekerja turut merasakan keprihatinan menyoal kebijakan tersebut.

Penelope Ledesma, pelajar berumur 16 tahun telah menutup sekolahnya di Kota Chelles sejak Rabu hingga Kamis.

"Jika kita tidak melakukan sesuatu, tidak akan ada yang berubah," katanya.

Baca Juga: Tanggapi WNA Berulah, Luhut: Turis Nakal Tidak Kami Perlukan di Bali

Seorang remaja lain bernama Elisa juga ikut prihatin dengan rencana kebijakan tambahan batas usia pensiun.

"Saya ingin menjadi seorang guru, tetapi saya tidak dapat membayangkan diri saya bekerja sampai usia 64 tahun," katanya.

Sebagian besar berharap wujud protes para remaja dalam demo lanjutan penolakan rencana kenaikan batas usia pensiun di Prancis dapat menjadi pertimbangan pemerintah.***

 
Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Koreatimes

Tags

Terkini

Terpopuler