BMKG Keluarkan Peringatan Dini Terkait Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Jawa Barat-Yogyakarta

28 Desember 2022, 16:38 WIB
Ilustrasi gelombang tinggi di wilayah perairan selatan Jabar-DIY /Dimitris Vetsikas/Pixabay

RINGTIMES BALI – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) prediksi adanya potensi gelombang tinggi berkisar 2 hingga 4 meter.

Diperkirakan akan terjadi di wilayah Samudera Hindia selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo pada Rabu, 28 Desember 2022.

Baca Juga: Bali Countdown 2023 Akan Digelar Meriah di Garuda Wisnu Kencana, Hadirkan Penyanyi Papan Atas

“Sementara tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Jabar, Jateng, dan DIY diperkirakan berkisar 2,5-4 meter atau masuk kategori tinggi,” ujar Teguh dilansir dari Antara pada Rabu, 28 Desember 2022.

Teguh menjelaskan dalam rangka mengantisipasi terkait perkiraan tersebut BMKG wilayah Cilacap mengeluarkan peringatan dini lagi yang diperlakukan untuk Rabu hingga Kamis besok.

“Terkait dengan kondisi tersebut, BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku untuk tanggal 28-29 Desember 2022, dan akan diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut,” ungkap Teguh.

Baca Juga: Tingkatkan Peradilan Bersih di Provinsi Bali, Bupati Giri Prasta Sambut Baik Penghubung Komisi Yudisial

Wilayah dengan potensi gelombang sangat tinggi diungkapkan Teguh yakni di Samudra Hindia selatan Cianjur, Samudra Hindia selatan Garut, Samudra Hindia selatan Tasikmalaya, Samudra Hindia selatan Pangandaran.

Kemudian Samudra Hindia selatan Cilacap, Samudra Hindia selatan Kebumen, Samudra Hindia selatan Purworejo, dan Samudra Hindia selatan Yogyakarta.

Sehingga, dengan adanya peringatan tersebut Teguh mengatakan pihaknya menghimbau untuk pengguna jasa kelautan lebih memperhatikan keselamatan pelayaran dengan adanya resiko gelombang tinggi dan kecepatan angin.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Bendungan Sadawarna di Sumedang Jawa Barat

Teguh juga menjelaskan resiko tinggi gelombang dan kecepatan angin terhadap aktivitas jasa pelayaran.

Berdasarkan anlisa, kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter mempunyai resiko pada perahu nelayan.

Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang diatas 1,5 meter berisiko terhadap tongkang.

Baca Juga: Jembatani Mahasiswa Menggunakan Hak Pilih, KPU Bali Siapkan TPS Khusus di Kampus

Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang diatas 2,5 meter beresiko pada kapal feri.

Sedangkan kecepatan angin lebih 27 knot dan tinggi gelombang diatas 4 meter berisiko terhadap kapal besar seperti kargo dan pesiar.

Menurut Teguh peningkatan tinggi gelombang dikarenakan pola gerakan angin yang searah dengan kecepatan tinggi.

Baca Juga: KPU Bali Gelar Sosialisasi PKPU Tentang Penyusunan Daftar Pemilih Jelang Pemilu 2024

Pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan memang dominan bergerak ke barat daya menuju barat laut.

Sehingga pihak BMKG wilayah Cilacap disampaikan Teguh memberikan himbauan kepada wisatawan yang menghabiskan liburan di akhir tahun ke pantai selatan Jabar-DIY.

Agar tidak melakukan aktivitas berenang atau bermain, khususnya pada wilayah pantai yang terhubung ke laut lepas.

“Karena gelombang tinggi dapat datang sewaktu-waktu,” jelas Teguh. ***

 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler