Epidemiolog Sarankan Pengawasan Prokes Lebih Digencarkan, Sebagai Antisipasi Kenaikan Kasus Covid-19

15 Maret 2022, 15:07 WIB
Ilustrasi - Epidemiolog Sarankan Pengawasan Prokes Lebih Digencarkan, Sebagai Antisipasi Kenaikan Kasus Covid-19 /Pixabay.com/Tumisu

RINGTIMES BALI – Epidemiolog UI, Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan pengawasan prokes harus tetap digencarkan karena dikhawatirkan masih ada potensi kenaikan kasus Covid-19.

Saat ini telah diberlakukan aturan pelonggaran mobilitas masyarakat. Berdasarkan imbauan epidemiolog, hal tersebut masih perlu dibarengi dengan pengawasan prokes agar tren penurunan kasus Covid-19 bisa terus berlanjut.

Miko, sapaan akrabnya menyatakan terdapat kemungkinan kasus Covid-19 mengalami peningkatan jika penerapan prokes oleh masyarakat mengendur.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 155-157 Subtema 3 Pembelajaran 2, Seni Patung Konstruksi

"Ada potensi peningkatan kasus kalau protokol kesehatan (prokes) mengendur, orang kan bisa terinfeksi dua kali bahkan lebih. Pengawasan harus terus digencarkan," ungkap Miko, seperti yang dilansir dari laman ANTARA pada 15 Maret 2022.

Miko menambahkan prokes untuk mencegah Covid-19, belum sepenuhnya dapat dilonggarkan.

Penerapan disiplin prokes dapat mencegah seseorang terpapar, termasuk kelompok risiko tinggi yang mempunyai komorbid dan belum vaksinasi lengkap, sehingga dapat menekan angka kematian.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 148 Subtema 3 Pembelajaran 1, Kegunaan Benda atau Alat yang Ada di Rumah

"Kita harus tetap hati-hati karena jumlah kematian di Indonesia masih cukup tinggi, per hari masih di kisaran 200 orang meninggal," ungkap Miko.

Menurut Miko, pemerintah semestinya tetap menggencarkan pengawasan prokes sebagai antisipasi adanya kenaikan kasus Covid-19, mengingat angka kematian akibat pandemi ini masih tergolong cukup tinggi di Indonesia.

Satgas Penanganan Covid-19 per 14 Maret 2022 mencatat terdapat 271 orang meninggal akibat pandemi ini. Maka, total angka kematian sejak awal pandemi yakni 152.437 orang.

Baca Juga: Prediksi Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas 8 Semester 2, Terbaru 2022 Beserta Pembahasan

Selanjutnya, Miko mengungkapkan angka positivity rate atau perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan di Indonesia masih cukup tinggi, yakni sebesar 5 persen atau masih di atas standar WHO.

Sedangkan, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan pengendalian Covid-19 perlu didukung melalui percepatan dan perluasan cakupan vaksinasi dosis lengkap ditambah booster.

"Ini menjadi benteng pertahanan kita semua dari perawatan bergejala berat dan risiko kematian akibat infeksi Covid-19," ungkap dr Nadia.

Baca Juga: Download Lagu Tuhan Jagakan Dia dari Motif Band Cover Mira Putri feat Ageng Music MP3 MP4, Kualitas HD

Berdasarkan data dari laman resmi Vaksin Kemenkes, Indonesia telah mencatat 151.693.762 orang yang sudah menerima vaksin dosis lengkap.

Kemudian, jumlah yang telah menerima vaksin dosis satu yakni 193.591.293 orang, dan 14.724.644 orang sudah menerima vaksin booster.***

Editor: Annisa Fadilla

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler