RINGTIMES BALI - Video harimau menghadang eskavator yang tengah membuka lahan di Sumatera Barat viral. Manusia modern bersedih namun mereka juga turut andil dalam meningkatnya kebutuhan Minyak Goreng.
Aktivitas pembukaan lahan hutan (deforestasi) masih terus menerus dilakukan hingga kini. Tingginya kebutuhan minyak goreng menjadi salah satu penyebabnya.
Deforestasi masih menjadi momok menakutkan bagi kelestarian lingkungan. Pasalnya pembukaan lahan hutan akan berdampak pada hilangnya habitat asli satwa dan tumbuhan.
Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 2 SD MI Tema 6 Subtema 1 Halaman 2-7 Menulis Huruf Latin
Bahkan Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI turut berkomentar atas kejadian harimau yang menghadang eskavator.
"Adakah keperdulian kita? Video viral harimau hadang eskavator untuk buka lahan baru," cuitnya melalui akun twitter @susipudjiastuti pada Selasa, 18 Januari 2022.
Keprihatinan ini pun menjadi dilema. Pasalnya masyarakat juga berkontribusi besar atas pembukaan lahan tersebut yang salah satunya adalah meningkatnya kebutuhan minyak goreng.
Baca Juga: Mantram Tri Sandya Lengkap Beserta Waktu Pelaksanaanya
Jika masyarakat benar peduli dengan kelestarian hutan beserta harimau dan penghuni lainnya, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan menghemat konsumsi minyak goreng.
Ketika kebutuhan minyak goreng menurun, tentu pembukaan lahan dapat diminimalisasi dan habitat harimau dan satwa liar lainnya tidak tergusur.
Tentu hal ini harus didukung dengan kebijakan pemerintah yang tegas untuk menurunkan kebutuhan minyak goreng.
Tak hanya membuat kebijakan, pemerintah dan para ahli harus aktif mencari alternatif pengganti hasil sawit terutama untuk mewujudkan misi zero deforestation.
Tak hanya minyak goreng, tentu akan lebih baik lagi jika kebutuhan hasil sawit lainnya dapat ditekan.
Salam Lestari!***