BMKG Peringatkan Ancaman Gempa Megathrust 8,7 SR di Selat Sunda, Bahaya Tsunami Besar

15 Januari 2022, 19:50 WIB
Ilustrasi BMKG peringatkan ancaman gempa megathrust 8,7 SR di Selat Sunda, bahaya tsunami besar. /Pexels.com/George Desipris

RINGTIMES BALI - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ingatkan adanya ancaman gempa megathrust dengan magnitudo 8,7 SR di Selat Sunda.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa bumi dan tsunami BMKG, Daryono menyebut jika megathrust Selat Sunda adalah fenomena sismik gap yang belum pernah terjadi dalam ratusan tahun sehingga masyarakat perlu waspada.

"Gempa Ujung Kulon, Banten kemarin sebenarnya bukan ancaman sesungguhnya karena segmen megathrust Selat Sunda mampu memicu gempa dengan magnitudo tertarget mencapai 8,7 dan ini dapat terjadi sewaktu-waktu, inilah ancaman sesungguhnya," kata Daryono dalam pesan singkatnya dikutip dari laman Antara, 15 Januari 2022.

Baca Juga: 10 Arti Mimpi Tentang Boneka, Pertanda Ada Sesuatu yang Negatif

Gempa besar di Banten yang terjadi pada 14 Januari 2022 disebut bukan ancaman sebenarnya, dimana masih ada memungkinkan terjadi gempa dengan kekuatan lebih tinggi, apalagi jika sampai terjadi di Selat Sunda.

BMKG menyebut jika hal ini perlu diwaspadai karena Selat Sunda terletak di antara dua lokasi gempa besar yang memicu tsunami.

Tercatat ada dua gempa besar yang terjadi di antara lokasinya, yakni gempa Pangandaran pada 2006 dan Gempa Bengkulu pada 2007 yang kekuatannya diatas 7 SR.

Baca Juga: Download Lagu Resah dari Payung Teduh MP3 MP4, Mudah dan Gratis

Bahkan wilayah Selat Sunda merupakan wilayah yang cukup sering terjadi tsunami yang diakibatkan gempa, yakni pada tahun 1722, 1852 dan 1958.

Sementara tsunami yang terjadi akibat erupsi Gunung Krakatau dan aktivitas longsoran juga pernah terjadi.

Meski hal ini adalah bencana alam yang tidak bisa diprediksi kapan terjadinya, namun berbagai upaya mitigasi dilakukan untuk meminimalkan korban.

Baca Juga: 10 Weton yang Kaya Raya dan Banjir Rezeki Tahun 2022 Menurut Ramalan Primbon Jawa

Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain membangun bangunan tahan gempa, memodelkan bahaya gempa dan tsunami sebagai acuan.

BMKG juga terus berupaya untuk meningkatkan performa terutama untuk memberikan informasi yang cepat dan akurat kepada masyarakat.

"BMKG juga akan terus meningkatkan performa peringatan dini tsunami lebih cepat dan akurat," pungkas Daryono.***

Editor: Rian Ade Maulana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler