Sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda Syuting di Lokasi Pengungsian Korban Semeru Dihujat Netizen

23 Desember 2021, 16:48 WIB
Sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda Syuting di lokasi pengungsian korban Semeru dihujat netizen. /Instagram.com/@cakyo_saversemeru/

RINGTIMES BALI - Sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda kini tengah ramai diperbincangkan karena salah satu adegan di dalamnya.

Sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda ini terlihat melakukan syuting di tengah lokasi pengungsian korban erupsi Semeru di Lumajang.

Syuting tersebut menuai hujatan karena dilakukan di lokasi pengungsian korban erupsi Semeru bahkan beradegan mesra di depan anak-anak.

Baca Juga: Lokasi Pengungsian Gunung Semeru Dijadikan Lokasi Syuting, Netizen: Seperti Tidak Punya Empati

"BENCANA BUKAN DRAMA
.
Ketika kami relawan lokal, yang tidak punya nama untuk membantu saudara sendiri penuh dengan Drama
.
Sekarang Lokasi Pengungsian Justru dijadikan Lokasi Syuting Sebuah Drama
.
INI BENCANA BUKAN DRAMA
JANGAN JADIKAN BENCANA SEBUAH DRAMA" tulis akun @cakyo_saversemeru

Menanggapi hal tersebut banyak netizen yang mempertanyakan tentang ijin melakukan syuting tersebut.

Baca Juga: Anak Indigo Ramal Gunung yang Akan Meletus di Tahun 2022, Menyusul Semeru

Mengingat tempat lokasi pengungsian masih rawan bahkan para pengungsi masih pemulihan dari trauma

"cari yang ngijinin pembuatan film di lokasi," tulis akun @firmansyah_fitrah

"what teh f*ck? ini yang kasi izin siapa cak? @cakyo_saversemeru benar-benar dijadikan ladang adsense" tulis akun @wayansoya

"kok bisa dapat ijin syuting ya di lokasi korban erupsi semeru? apa tiba-tiba aja tim dateng gitu tanpa ijin? ," tanya akun @nochimicha.

Baca Juga: Ramalan Gunung Meletus 2022 Setelah Erupsi Semeru, Sempat Tak Aktif Ratusan Tahun

Masalah ijin syuting sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda di lokasi pengungsian korban erupsi gunung Semeru dipertanyakan dan diharapkan akan diusut.

Sementara tagar #boikot sinetron ini juga mulai digaungkan karena dianggap tidak empati terhadap korban erupsi gunung Semeru.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler