Kenali Bahaya Virus Marburg dan Gejalanya di Tengah Pandemi Covid-19

16 Agustus 2021, 13:40 WIB
Ilustrasi virus Marburg. Virus Marburg yang baru-baru ini mewabah di Afrika mempunyai beberapa gejala terhadap para penderitanya. /MSN

RINGTIMES BALI – Di tengah pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai, kini muncul virus terbaru yang sangat menular yaitu Virus Marburg.

Kematian akibat virus Marburg ini telah dikonfirmasi oleh WHO setelah terjadi untuk pertama kalinya pada 2021 di Guinea, Afrika Barat.

Gejala penyakit ini dapat terjadi secara tiba-tiba, WHO pun juga menyampaikan bahwa penyebaran virus Marburg ini harus segera dihentikan.

Baca Juga: Pengunjuk Rasa Thailand Bentrok dengan Polisi di Kediaman PM Prayut

“Kami memuji kewaspadaan dan tindakan investigasi cepat oleh petugas kesehatan Guinea. Potensi virus Marburg untuk menyebar jauh dan luas berarti kita harus menghentikannya,” kata Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika, dikutip dari laman The Guardian.

“Kami bekerja dengan otoritas kesehatan untuk menerapkan tanggapan cepat yang dibangun berdasarkan pengalaman dan keahlian Guinea di masa lalu dalam mengelola Ebola, yang ditularkan dengan cara yang sama.” tambahnya

Dilansir dari laman africacdc, penyakit virus Marburg (MVD) ini sebelumnya dikenal dengan demam berdarah Manburg yaitu penyakit parah yang dapat berakibat fatal pada manusia.

Baca Juga: China Usir Dubes Lithuania Buntut Kisruh Kantor Wakil Taiwan

Virus Manburg ini ditularkan ke manusia dari kelelawar buah, Rousettus aegyptiacus dan kemudian menyebar dari penularan satu manusia ke manusia lainnya.

Masa inkubasi dari penyakit menular ini dapat terjadi dari 2 hingga 9 hari dan penularannya tidak terjadi selama masa inkubasi. 

Penularan virus Marburg dari orang ke orang membutuhkan kontak yang sangat dekat dengan pasien yang terdeteksi virus. 

Baca Juga: Pengunjuk Rasa dan Polisi Kembali Bentrok di Bangkok Thailand

Infeksi dapat terjadi karena disebabkan adanya kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya seperti feses, muntahan, urin, saliva, dan sekret pernapasan dengan konsentrasi virus yang tinggi, terutama apabila cairan tersebut mengandung darah. 

Selain itu, penularan MVD melalui air mani yang terinfeksi dapat terjadi hingga tujuh minggu setelah pemulihan klinis.

Adapun beberapa gejala Virus Marburg yang muncul tiba-tiba sebagai berikut:

Baca Juga: Korea Utara Dilanda Banjir, Kim Jong Un Minta Militer Kerahkan Bantuan

  • Demam
  • Menggigil
  • Sakit kepala
  • Mialgia
  • Ruam makulopapular paling menonjol di badan (dada, punggung, perut), dapat terjadi sekitar hari kelima setelahnya
  • Mual
  • Muntah
  • Nyeri dada
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit perut
  • Diare

Gejala Penyakit Virus Marburg tersebut dapat menjadi semakin parah dengan ditandai munculnya penyakit kuning, radang pankreas, penurunan berat badan yang parah, delirium, syok, gagal hati, perdarahan masif, dan disfungsi multi-organ.

Baca Juga: Pengunjuk Rasa Anti Pemerintah Thailand Bentrok dengan Polisi di Bangkok

Seperti yang dilansir dari laman CDC, virus Manburg telah terjadi untuk pertama kalinya pada tahun 1967, dan sebanyak 31 orang terpapar virus tersebut.

Manusia yang terinfeksi virus Marburg dapat mengembangkan penyakit serius dengan angka kematian yang tinggi.

Tidak ada pengobatan khusus untuk demam berdarah Marburg. Namun, perawatan dini dapat dilakukan dengan rehidrasi, pengobatan simtomatik untuk meningkatkan kelangsungan hidup.***

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Tags

Terkini

Terpopuler