Pengunjuk Rasa Thailand Bentrok dengan Polisi di Kediaman PM Prayut

- 14 Agustus 2021, 10:40 WIB
Pengunjuk rasa anti pemerintah terlibat bentrok dengan polisi di Bangkok, Thailand.
Pengunjuk rasa anti pemerintah terlibat bentrok dengan polisi di Bangkok, Thailand. /CNA

RINGTIMES BALI – Pengunjuk rasa anti pemerintah terlibat bentrok dengan polisi di kediaman Perdana Menteri (PM) Thailand Prayut Chan-O-Cha di Bangkok pada Jumat, 13 Agustus 2021.

Pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri PM Prayut karena krisis ekonomi dan berbagai hal lainnya akibat Covid-19.

Polisi berusaha menghalau pengunjuk rasa dengan tembakan gas air mata dan peluru karet yang berusaha menurunkan sebuah kontainer yang digunakan untuk menghalangi jalan.

Baca Juga: Pengunjuk Rasa dan Polisi Kembali Bentrok di Bangkok Thailand

Seorang aktivis kelompok Thalufah telah bersumpah untuk terus melakukan unjuk rasa menuntut pengunduran diri PM Prayut Chan-O-Cha.

Pengunjuk rasa menuduh Prayut karena salah dalam mengelola krisis Covid-19 yang pada akhirnya  hari Jumat lalu Thailand mencatat rekor kasus baru.

"Pengelolaan Covid-19 yang  gagal oleh pemerintah menyebabkan orang mati. Hari ini kami di sini untuk menyingkirkan Prayut," ucap seorang aktivis Songpon "Yajai" Sonthirak dikutip dari CNA.

Baca Juga: Pengunjuk Rasa Anti Pemerintah Thailand Bentrok dengan Polisi di Bangkok

Sementara itu pihak berwenang mengatakan bahwa mereka telah mengajukan tuntutan 300 kasus terhadap pelaku unjuk rasa baru-baru ini.

"Tujuan polisi untuk menjaga perdamaian. Mereka yang bergabung berisiko terinfeksi dan juga melanggar undang-undang lain," kata kepala polisi Bangkok Pakapong Pongpetra.

Halaman:

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x