Rusia Beri Tembakan Peringatan ke Kapal Perusak Inggris di Laut Hitam

24 Juni 2021, 10:13 WIB
Kapal perusak Inggris HMS Defender diberi tembakan peringatan oleh Rusia karena berpotensi melanggar keamanan di Laut Hitam.. /Reuters/

RINGTIMES BALI – Kapal militer milik Rusia dikabarkan telah melepaskan tembakan peringatan ke kapal perusak milik Angkatan Laut Inggris (HMS Defender) yang memasuki perairan Laut Hitam pada Rabu 23 Juni 2021.

Tidak hanya itu saja, jet Rusia juga menjatuhkan bom di jalur kapal tersebut untuk memberingatan keras.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia kapal HMS Defender diberi peringatan agar tidak melanggar dan masuk perbatasan Negara federasi milik Rusia.

Baca Juga: Jet Tempur Rusia Cegat Pesawat AS saat Latihan Militer di Pasifik

Dilansir dari CNA, pihak Kementerian Pertahanan Inggris langsung membantah keras dan menganggap bahwa insiden itu benar-benar terjadi tanpa diduga sebelumnya.

"Tidak ada suatu tembakan peringatan yang ditembakkan ke HMS Defender. Kami sedang melakukan lintas laut secara damai melalui perairan teritorial Ukraina sesuai dengan hukum internasional," kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Menurut Rusia, kapal Inggris HMS Defender segera meninggalkan perairan Rusia usai insiden itu, dan kapal tersebut telah menjelajah sejauh 3 km di dalam.

Laporan Rusia juga menambahkan ada  konfrontasi terjadi di dekat Tanjung Fiolent, yakni di sebuah tenggara pantai Krimea.

Baca Juga: Joe Bidan Siapkan Dana Dongkrak Pertahanan AS untuk Lawan China dan Rusia

Sebelumnya Rusia telah mencaplok semenanjung Krimea dari Ukraina pada tahun 2014 dan negara Barat menganggap tanah itu masih dianggap sebagai wilayah milikUkraina.

Sementara itu, peswata Jet Rusia Su-24 Rusia menjatuhkan empat bom fragmentasi berdaya ledak tinggi sebagai peringatan di jalur kapal HMS Defender.

Pihak Inggris berkilah bahwa HMS Defender melakukan operasi NATO di Mediterania untuk melaksanakan misi sendiri di Laut Hitam tanpa menyulut konfrontasi.

Insiden antara Rusia dan Negara lain acapkali terjadi di sekitar Laut Hitam, utamanya selama masa ketegangan soal Krimea.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: CNA

Tags

Terkini

Terpopuler