Donald Trump Ungkap Hal Mengejutkan 'Gedung Putih Akan Kami Rebut Kembali Lebih Cepat'

7 Juni 2021, 16:30 WIB
Donald Trump kembali mengungkap hal yang mengejutkan /REUTERS/Yuri Gripas


RINGTIMES BALI -
Mantan presiden AS Donald Trump kembali berpidato dan naik panggung dalam acara Partai Republik di North Carolina untuk pertama kalinya.

Dalam pidatonya pada Sabtu 5 Juni 2021, Donald Trump mengecam kepresidenan Joe Biden, menuntut reparasi Covid-19 dari China, dan menyindir Dr Anthony Fauci.

Presiden ke-45 AS itu mengatakan kepada hadirin bahwa saat ini "Amerika direndahkan dan dipermalukan" di panggung dunia.

Dia mengatakan "kejahatan merajalela", "ekonomi jeblok", dan "narkoba masuk bebas" di perbatasan yang "dibuka lebar", seperti yang dilansir dari Mirror.

Baca Juga: Dokter di India Dipukuli Warga Setelah Pasien Covid-19 Meninggal

Tak lama sebelum naik ke atas panggung, pria 74 tahun ini mengatakan Republik akan rebut kembali Kongres dan Gedung Putih "lebih cepat dari yang Anda pikirkan".

Namun, ia tidak mengatakan soal dia akan mencalonkan diri lagi pada pemilu 2024.

Donald Trump telah menyebar kabar kepada relasinya bahwa dia akan diangkat kembali sebagai presiden dalam waktu dekat.

Berpidato selama lebih dari 1 jam dalam acara Konvesi Partai Republik North Carolina, ia juga menyindir kasus Dr Anthony Fauci, dokter terkemuka AS yang menjadi rival Donald Trump dalam pandangan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Wanita Tua di India Bikin Kaget Keluarganya, Tiba-tiba Pulang Setelah Dikremasi

Pria 6 anak itu mengatakan bahwa Dr Fauci "bukanlah dokter yang hebat". Lalu berseru, "China harus membayar" karena diduga membocorkan Covid-19 dari laboratorium Wuhan. Itu klaim yang belum terbukti.

Mengenakan dasi merah dan jas hitam, pentolan dari Partai Republik itu berkata, "Saat kita berkumpul malam ini, negara kita sedang dihancurkan di depan mata kita sendiri."

"Kejahatan merajalela, departemen kepolisian dicabik-cabik dan dibekukan, dapat Anda percaya bahwa, apakah itu politik yang baik, melemahkan polisi kita?" lanjutnya.

Baca Juga: Keluarga Korban Covid-19 di India Obrak-abrik Tumpukan Mayat untuk Temukan Kerabatnya

"Anda melihat perbatasan kita itu terbuka lebar. Imigrasi ilegal meroket pada tingkat yang belum pernah kita lihat sebelumnya, dan ini terjadi selama beberapa bulan," ungkapnya.

"Narkoba masuk bebas, harga gas melonjak, industri kita dijarah oleh serangan siber asing."

"Itu adalah kurangnya rasa hormat terhadap negara kita dan para pemimpin kita," lontarnya.

"Dan berbicara tentang para pemimpin kita, mereka tunduk pada China, Amerika direndahkan dan dipermalukan di panggung dunia," ujarnya.

Baca Juga: 10 Perbedaan Agama Hindu di Bali dan India, Salah Satunya Beda Jumlah Sembahyang

"Kebebasan kami diambil alih dengan budaya sayap kiri dan pemerintahan Biden mendorong teori ras kritis yang sesat dan diskriminasi ilegal ke sekolah anak-anak kita."

"Katakan padaku apakah Anda menerima ini? Joe Biden dan sosialis demokrat adalah pemerintahan sayap kiri paling radikal dalam sejarah. Bahkan Bernie Sanders tidak dapat mempercayainya," ujarnya.

Dia menambahkan, "Kelangsungan hidup Amerika tergantung pada kemampuan kita untuk memilih Partai Republik di setiap tingkat, dimulai dengan ujian pada tengah semester tahun depan. Kita harus menyelesaikannya. Kita harus mempertahankan perbatasan kita, kita harus melakukan semua hal ini," ungkapnya.

Kata-kata Trump mengejutkan penonton. Dia disambut dengan tepuk tangan meriah bahkan sebelum dia mulai berbicara, diiringi lagu "God Bless the USA".***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: The Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler