Novel Baswedan Curiga Akan Ada Pegawai KPK yang Disingkirkan, ‘Ini Tahap Akhir Pelemahan KPK

27 Mei 2021, 08:20 WIB
Novel Baswedan curiga akan ada pegawai KPK yang disingkirkan. /ANTARA

RINGTIMES BALI – Sosok Novel Baswedan dikenal sebagai salah satu Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berintegritas.

Setelah adanya keputusan akhir adanya 51  dari 75 pegawai KPK yang tidak lolos dalam tes wawasan kebangsaan (TWK) yang akan ditetapkan sebagai pegawai ASN di KPK, salah satunya termasuk Novel Baswedan.

Dilansir Ringtimesbali.com dari akun twitter @nazaqistha, setelah mengetahui akan dinonaktifkan sebagai pegawai KPK, Novel Baswedan merasa curiga kepada Pimpinan KPK dan memang ngotot untuk berusaha menyingkirkan pegawai KPK yang tidak lolos TWK sebagai alasan yang akurat.

Baca Juga: Novel Baswedan Sebut TWK dan Isu Taliban Sebagai Upaya Singkirkan Pegawai KPK yang Bekerja Baik

“Walaupun Pak Presiden sudah arahkan, Oknum Pimpinan KPK tetap ngotot untuk singkirkan pegawai KPK dengan justifikasi TWK. Ini sudah diduga dan makin tampak by design,” tulis @nazaqistsha.

Novel Baswedan menjelaskan bahwa ambisi untuk menyingkirkan pegawai KPK yang tidak lolos TWK sudah direncanakan sejak lama bahkan sudah diatur sebelumnya.

Meskipun Presiden Jokowi telah memberikan arahan bahwa dari hasil TWK yang tidak lolos bukan berarti adanya pemecatan melainkan sebagai langkah evaluasi pembaharuan.

Baca Juga: Novel Baswedan Ungkap Korupsi Bansos Covid-19, Denny Darko: Ada Tawar Menawar Kedudukan dengan Jokowi

Akan tetapi menanggapi hal ini, Novel Baswedan terus memperjuangkan dan berharap semua kuputusan akhir KPK untuk pegawai tidaklah terjadi.

“Ini tahap akhir pelemahan KPK, maka harapan masyarakat harus diperjuangkan hingga tahap akhir yang bisa dilakukan,” tulis @nazaqistsha.

Mencuat berbagai polemic terkait KPK membuat Novel Baswedan terus memperjuangkan harapan masyarakat hingga tahap akhir sekaligus.

Novel Baswedan juga menilai adanya ambisi untuk menyingkirkan 51 pegawai yang akan dinonaktifkan adalah satu satu langkah pelemahan KPK yang dianggap akan merugikan yang hanya berpacuan pada TWK saja. *** 

 

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler