Network
RINGTIMES BALI –Musni Umar, Rektor Universitas Ibnu Chaldun kembali menjadi sorotan publik.
Hal ini terkait terkait responnya pada pernyataan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.
Pernyataan ini terkait permintaan Ali Mochtar Ngabalin kepada Polisi untuk menangkap Refly Harun dan Ustadz Waloni.
Baca Juga: Cek Online Daftar Penerima Bansos BST Rp500 RIbu per KK non PKH, Login cekbansos.siks.kemsos.go.id
“Sugi selamat datang di Hotel Prodeo. mulutmu adalah harimau kau, tahukah kau wahai Sugi semua org memberi apresiasi pada Bareskrim Polri kita.” tulis Ngabalin melalui laman Instagram pribadinya pada Senin, 26 Oktober 2020.
“Kami juga mendoakan agar sahabatmu Waloni dan Refly bisa nyusul kau. biar kalian tahu inilah demokrasi, pancasila azas negeri ini,” lanjutnya.
“Sugi semoga kau cepat siuman, yang lain berhentilah kalian menghujat dan mencaci maki, mengkafir-kafirkan orang lain, kita mau rukun dan damai hidup di negeri ini semua komunitas rukun dan damai Islam, Katholik, Protestan, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu serta Aliran Kepercayaan semuanya memiliki NKRI dengan hak dan kedudukan yang sama- berhentilah klian menyebarkan kebencian.” pungkas Ngabalin memperingatkan Sugi Nur.
Baca Juga: Dianggap Pinjaman, Penerima BPUM yang Tak Miliki Usaha Harus Kembalikan Uang Tersebut, Ini Faktanya
Diketahui sebelumnya pada 18 Oktober 2020, Refly Harun menjadi host dalam tayangan di kanal YouTube pribadinya, saat itu ia berdiskusi dengan Sugi Nur.
Ungkapan Sugi Nur dalam video yang berdurasi kurang lebih 30 menit itu membuatnya menjadi tersangka karena dinilai menghina salah satu ormas keagamaan.
