Cekcok dengan Turki, Prancis Justru Lakukan Penggeledahan dan Tindak Keras Pada Islam Radikal

- 27 Oktober 2020, 14:33 WIB
Cekcok dengan Turki, Prancis Justru Lakukan Penggeledahan dan Tindak Keras Pada Islam Radikal
Cekcok dengan Turki, Prancis Justru Lakukan Penggeledahan dan Tindak Keras Pada Islam Radikal /france24.com


RINGTIMES BALI -
Kecaman terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron di dunia internasional semakin menjadi - jadi.

Bahkan di Indonesia, tindakan Macron yang dinilai menghina Islam, membuat netizen mengajak memboikot produk Prancis.

Ajakan tersebut ramai di Twitter. Hingga tagar #BoycottFrenchProduct trending.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Macron sebelumnya mengatakan tak akan melarang pencetakan karikatur Nabi Muhammad, yang sempat menimbulkan kontroversi, Kamis, 22 Oktober 2020.

Menurut Macron hal itu merupakan bagian dari kebebasan dalam berekspresi.

Ia juga mengumumkan rencana undang-undang yang lebih ketat untuk menangani apa yang disebutnya "separatisme Islam" dan mempertahankan nilai-nilai sekuler.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Tindakan keras pemerintah ini  sebagai tanggapan atas pemenggalan guru sejarah di luar Paris bulan ini yang berlangsung cepat dan tegas.

Presiden Emmanuel Macron mengatakan, "Ketakutan akan berganti sisi."

Pemerintah talah mengumumkan lebih dari 120 penggeledahan rumah individu, pembubaran asosiasi yang dituduh menyebarkan retorika Islamis, rencana menyasar pendanaan teroris.

Baca Juga: Disebut Lecehkan Islam, Erdogan Sebut Presiden Prancis Emmanuel Macrom ‘Memerlukan Perawatan Mental’

Baca Juga: Tuai Kecaman Keras, Ini Profil Presiden Prancis Emmanuel Macron Yang Disebut Jadi Dalang Hina Islam

Tidak hanya itu saja, serta adanya dukungan baru untuk guru, dan tekanan baru pada perusahaan media sosial untuk mengawasi konten secara lebih efisien.

Tindakan dalam skala seperti ini tidak pernah dilakukan dalam masa jabatan Presiden Macron.

Meskipun dalam masa jabatannya pernah terjadi pembunuhan kejam terhadap sekitar 20 orang, di antaranya petugas polisi, seorang perempuan muda di stasiun kereta api, dan orang-orang yang sedang berbelanja di pasar Natal.***

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x