Ganjar Pranowo membenarkan, kasus seperti ini pernah terjadi di wilayah yang dipimpinnya. Ada orang yang divonis positif Covid-19, padahal hasil tesnya belum keluar. Setelah meninggal, hasilnya menunjukkan negatif.
"Ini kan kasihan. Ini contoh-contoh agar kita bisa memperbaiki hal ini," tuturnya.
Baca Juga: Kabar Gembira! BLT Subsidi Gaji Tenaga Honorer Cair Oktober-November, Simak Cara Ceknya Mudah
Untuk itu, setiap ada pasien yang meninggal di RS, dokter harus memberikan catatan data kematian.
Data itu akan diverifikasi sebelum akhirnya ditentukan Covid-19 atau bukan. Minusnya, penerapan sistem itu akan menimbulkan keterlambatan data angka kematian.
"Itu lebih baik daripada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," tegas Ganjar.***(Nika Wahyu/Zona Jakarta)