RINGTIMES BALI - Pelaksanaan Prakerja">Kartu Prakerja belum dapat dilakukan pelatihan secara tatap muka atau offline dalam waktu dekat ini.
Hal ini diungkap Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja.
Dalam keterangannya, Manejemen menjelaskan, pelatihan masih akan dilaksanakan secara online dalam tatanan baru atau new normal.
Baca Juga: Pentingnya Menjaga Keamanan Akun ShopeePay, Simak Caranya
Namun ke depan, pelatihan offline yang akan dilakukan.
Sebagaimana dimuat dalam artikel Berita DIY Pelatihan Kartu Prakerja Akan Dilakukan Offline, Insentif Naik Jadi Rp 5 Juta! Kapan? Ini Bocorannya
Menurut Manajemen Prakerja menegaskan, butuh persiapan khusus untuk melaksanakan pelatihan langsung secara tatap muka kepada peserta Prakerja">Kartu Prakerja.
Program Prakerja">Kartu Prakerja merupakan program semi bantuan sosial, yang anggarannya sudah ditetapkan dalam APBN 2020. Adapun setiap peserta akan menerima manfaat total Rp 3,55 juta.
Baca Juga: Aksi Demo Tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja di Gedung MPR Dilarang Polda Metro Jaya, Ini Sikap Buruh
Sementara dalam pelatihan offline, rata-rata nilainya bisa mencapai Rp 5 juta per pelatihan. Menurut Panji, hal inilah yang menjadi pertimbangan para komite belum melaksanakan pelatihan secara offline.
Namun manajemen menegaskan, ke depan manajemen pelaksana Prakerja">Kartu Prakerja akan melakukan pelatihan secara offline dan menyesuaikan dengan budget yang ada.
Selain itu, pihaknya juga akan bekerja sama dengan lembaga pelatihan maupun kementerian/lembaga yang telah melakukan pelatihan secara offline.
Baca Juga: Kartu Prakerja Anda Bermasalah, Catat Ini Nomor Hotlinenya, Senin - Minggu Tetap Buka
Pendaftaran Gelombang 11
Berdasarkan keterangan tertulis dari Kemenko Perekonomian, Prakerja">Kartu Prakerja Gelombang 10 merupakan batch terakhir.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian Nomor 11 tahun 2020, setiap penerima Prakerja">Kartu Prakerja wajib menggunakan bantuan untuk mengikuti pelatihan pertama dalam waktu 30 hari sejak menerima Prakerja">Kartu Prakerja. Apabila tidak melakukan hal ini, maka kepesertaannya akan dicabut.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang Selanjutnya akan Dibuka? Simak Infonya di Sini
Hingga hari ini telah ada 189.436 orang yang dicabut kepesertaannya atau setara dengan 3,46 persen dari total penerima Prakerja">Kartu Prakerja gelombang 1-9 yang berjumlah 5.480.918 orang.
Sebagai informasi, Program Prakerja">Kartu Prakerja adalah bantuan biaya pelatihan untuk mengembangkan kompetensi, produktivitas, daya saing dan kewirausahaan angkatan kerja Indonesia.
Prakerja">Kartu Prakerja tidak menggunakan kartu fisik, namun 16 angka unik seperti dalam kartu kredit, yang saldonya bisa dipakai untuk membayar pelatihan. Sasaran penerima Prakerja">Kartu Prakerja adalah WNI berusia 18 tahun ke atas dan tidak sedang sekolah/kuliah.***(Resty Fitriani/Berita DIY)