BMKG Minta Warga Waspada,Bencana Dampak Anomali La Nina Sampai 2021

- 3 Oktober 2020, 19:38 WIB
BMKG Minta Warga Waspada,Bencana Dampak Anomali La Nina Sampai 2021
BMKG Minta Warga Waspada,Bencana Dampak Anomali La Nina Sampai 2021 /Pexels/

RINGTIMES BALI - BMKG kembali merilis peringatan baru bagi warga Indonesia tidak hanya pulau Jawa tapi seluruh negeri, usai informasi tsunami 20 meter yang berpotensi mengenai selatan Pulau Jawa.

Tepat di hari ini, BMKG merilis informasi himbauan untuk masyarakat Indonesia dimana saat ini di belahan bumi Samudera Pasifik terjadi anomali iklim yang membuat La Nina kini sedang berkembang.

La Nina sendiri merupakan istilah yang erat kaitannya dengan El Nino, dimana kondisi yang terjadi di Samudera Pasifik dengan turunnya suhu permukaan air laut yang lebih rendah dibanding kawasan sekitarnya.

Baca Juga: Kinerja Luhut Dipertanyakan, Strateginya Justeru Naikkan Kasus Positif Covid-19, jadi Reshuffle?

Suhu permukaan laut di wilayah Pasifik tengah dan timur dalam indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillatio) menunjukkan kondisi dingin selama 6 dasarian terakhir di angka yang melewati -0,5 derajat Celcius yang merupakan ambang batas La Nina.

Hingga bulan Agustus sampai September 2020, perkembangan nilai anomali suhu mencapai -0,6 sampai -0,9 derajat Celcius, sebagaimana dimuat dalam artikel sebelumnya di PORTAL JEMBER dengan judul Waspada Dampak Anomali La Nina, BMKG Ingatkan Masyarakat Indonesia Bencana Ini Sampai 2021

Baik BMKG Indonesiamaupun pusat layanan iklim Amerika Serikat, Australia dan Jepang memperkirakan intensitas La Nina bakal moderate hingga akhir 2020 dan meluruh di bulan-bulan pertama 2021.

Baca Juga: Update Sebaran Covid 19, Riau Susul DKI Jakarta Urutan Teratas Kasus Sembuh

Sedangkan akhir dari anomali La Nina diperkirakan akan usai pada bulan Maret hingga April 2021.

Dampak dari La Nina sendiri di Indonesia, akan terjadi curah hujan hingga intensitas di atas normal 40 persen.

Selain itu, akibat dari fenomena La Nina tidak seragam di Indonesia, begitu juga dari ketiga wilayah waktu yang berbeda. Hampir seluruh wilayah Indonesia terdampak peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina kecuali Sumatera.

Baca Juga: Sebut Gatot Normantyo Pengecut,Ilham Aidit Tuding Tiru Gaya Order Baru Soal Isu Kebangkitan PKI

Kemudian disusul Desember 2020 sampai Februari 2021 peningkatan curah hujan di sebagian Indonesia Timur dan Tengah yakni Kalimantan Timur, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara dan Papua.

Untuk bulan Oktober ini beberapa wilayah Indonesia diperkirakan musim hujan yakni Pulau Sumatera, Bangka, Jawa, Kalimantan, sebagian Pulau Sulawesi, Maluku Utara dan sebagian kecil Nusa Tenggara Barat.

Kondisi terburuknya, peningkatan hujan akibat La Nina bisa menyebabkan bencana hidro-meteorologis seperti banjir dan tanah longsor.

Baca Juga: Manuver TNI AU Libatkan 4 Pesawat Sukhoi, Fahri Hamzah Ikut Komentar

Para pemangku kepentingan diharapkan dapat mengelola tata air hulu dan hilir seperti penyiapan kapasitas air sungai serta antisipasi debit berlebih selama musim hujan nantinya agar tak mengakibatkan banjir maupun longsor.*** (Nurul Hidayati/Portal Jember)

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: Portal Jember (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah