Network
RINGTIMES BALI - Pasca diperintahkannya Luhut Binsar Panjaitan menangani kasus Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan, kasus positif Covid-19 dan kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih belum menunjukkan penurunan.
Namun, setelah 2 pekan mengemban tugas berat ini, data justru menunjukkan angka positif Covid-19 dan angka kematian akibat Covid-19 justru meningkat di beberapa daerah.
Hal ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Baca Juga: Update Sebaran Covid 19, Riau Susul DKI Jakarta Urutan Teratas Kasus Sembuh
Wiku menyampaikan sejak Luhut ditunjuk untuk tangani Covid-19 di Indonesia, 10 provinsi di Indonesia justru mengalami peningkatan kasus positif.
"Sejak ditunjuknya Menko Marves dan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 untuk menangani Covid-19 di provinsi prioritas, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua, Bali ditambah Banten, evaluasinya jumlah kasus aktif secara nasional di Indonesia terus mengalami peningkatan," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual di Kantor Presiden Jakarta, sebagaimana dimuat dalam artikel sebelumnya di PORTAL JEMBER, dengan judul Strategi Luhut Malah Naikkan Kematian dan Kasus Positif Covid-19, Hidayat Nur Wahid: Jadi Reshuffle?
Kabar ini tentu saja menuai banyak polemik. Tak sedikit tokoh-tokoh yang mengemukakan kegeramannya karena tak puas dengan kinerja Luhut.
Baca Juga: Sebut Gatot Normantyo Pengecut,Ilham Aidit Tuding Tiru Gaya Order Baru Soal Isu Kebangkitan PKI
Salah satu tokoh yang dengan gamblang mengkritik, kinerja Luhut adalah Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
"Evaluasi Prof Wiku (Jubir Satgas Penanganan Covid-19) 2 pekan luhut diperintah Presiden @jokowi untuk turunkan kasus Covid-19. Ternyata malah bertambah, kematian naik di 5 Provinsi. Kembali targetnya tak terpenuhi. Bagaimana evaluasi @jokowi? Jadi reshufle?," tulis Hidayat Nur Wahid.
