RINGTIMES BALI - BMKG kembali merilis peringatan baru bagi warga Indonesia tidak hanya pulau Jawa tapi seluruh negeri, usai informasi tsunami 20 meter yang berpotensi mengenai selatan Pulau Jawa.
Tepat di hari ini, BMKG merilis informasi himbauan untuk masyarakat Indonesia dimana saat ini di belahan bumi Samudera Pasifik terjadi anomali iklim yang membuat La Nina kini sedang berkembang.
La Nina sendiri merupakan istilah yang erat kaitannya dengan El Nino, dimana kondisi yang terjadi di Samudera Pasifik dengan turunnya suhu permukaan air laut yang lebih rendah dibanding kawasan sekitarnya.
Baca Juga: Kinerja Luhut Dipertanyakan, Strateginya Justeru Naikkan Kasus Positif Covid-19, jadi Reshuffle?
Suhu permukaan laut di wilayah Pasifik tengah dan timur dalam indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillatio) menunjukkan kondisi dingin selama 6 dasarian terakhir di angka yang melewati -0,5 derajat Celcius yang merupakan ambang batas La Nina.
Hingga bulan Agustus sampai September 2020, perkembangan nilai anomali suhu mencapai -0,6 sampai -0,9 derajat Celcius, sebagaimana dimuat dalam artikel sebelumnya di PORTAL JEMBER dengan judul Waspada Dampak Anomali La Nina, BMKG Ingatkan Masyarakat Indonesia Bencana Ini Sampai 2021
Baik BMKG Indonesiamaupun pusat layanan iklim Amerika Serikat, Australia dan Jepang memperkirakan intensitas La Nina bakal moderate hingga akhir 2020 dan meluruh di bulan-bulan pertama 2021.
Baca Juga: Update Sebaran Covid 19, Riau Susul DKI Jakarta Urutan Teratas Kasus Sembuh
Sedangkan akhir dari anomali La Nina diperkirakan akan usai pada bulan Maret hingga April 2021.
Dampak dari La Nina sendiri di Indonesia, akan terjadi curah hujan hingga intensitas di atas normal 40 persen.