Waspada! Jabar dan Jatim Berpotensi Terjadi Tsunami dengan Tinggi 20 M, Ini Penjelasannya

- 21 September 2020, 06:00 WIB
Waspada! Tsunami Berpotensi Terjadi di Selatan Jawa dengan Tinggi 20 M, Ini Risetnya
Waspada! Tsunami Berpotensi Terjadi di Selatan Jawa dengan Tinggi 20 M, Ini Risetnya /MAXIM ZHURAVLEV/Getty Images/iStockphoto

RINGTIMES BALI - Institut Teknologi Bandung (ITB) baru-baru ini memberi peringatan kemungkinan adanya potensi tsunami di sepanjang Pantai Selatan Jawa Barat (Jabar) dan Selatan Jawa Timur (Jatim).

Tak hanya hanya asal ucap, potensi akan adanya tsunami disampaikan oleh ahli dari ITB, yang juga diperkuat oleh riset dari Guru Besar bidang Seismologi di Institut Teknologi Bandung (ITB), Sri Widiyantoro.

Guru Besar dari ITB itu untuk memastikan potensi adanya tsunami, serta bagaimana membuat peringatan dini. Riset ini sendiri sudah dilakukan setidaknya selama enam tahun olehnya.

Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay

Seperti dilansir dari Jakbarnews dalam artikel "Riset ITB Kemungkinan Tsunami dengan Tinggi 20 M di Pantai Selatan Jawa, Begini Penjelasannya" yang dikutip dari pikiran-rakyat.com, tinggi tsunami pun diperkirakan oleh risetnya akan mencapai 20 meter di Pantai Selatan Jawa Barat dan 12 meter di Selatan Jawa Timur.

Berdasarkan hasil riset, terdapat wilayah minim gempa bumi yang disebut pula sebagai seismic gap.

Sementara dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dari laman Earthquake, seismic gap atau celah seismik adalah bagian dari sesar yang menghasilkan gempa bumi di masa lalu.

Baca Juga: Gempabumi Tektonik M 6,1 di Laut Jawa Tidak Berpotensi Tsunami

Seiring berjalannya waktu daerah tersebut menjadi 'tenang' sehingga disebut sebagai wilayah minim gempa bumi.

Untuk beberapa celah seismic, tidak ada gempa bumi yang teramati secara historis oleh para ahli.

Terkait dengan hasil riset Sri Widiyantoro, timnya menggunakan data GPS yang berasal dari 37 stasiun di Jawa Timur dan Jawa Tengah selama enam tahun terakhir.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG, Waspada Gelombang Laut Tinggi di Dua Wilayah Ini

Kesimpulannya menyebutkan bahwa area seismic gap tersebut mampu menjadi sumber gempa bumi di masa mendatang jika deformasi GPS yang diamati lebih kecil daripada laju gerak lempeng (defisit slip).

Adapula teori seismic gap yang memprediksi bahwa ukuran relatif dan frekuensi gempa bumi di suatu daerah tergantung pada ukuran dan frekuensi gempa bumi di daerah lain.

Misalnya, jika daerah yang mengalami banyak gempa kecil kemungkinan tinggi tak akan mengalami gempa besar.

Baca Juga: 90 Rumah di Aceh Singkil Terendam Banjir, BMKG Peringati Hujan Lebat Disertai Petir hingga Besok

Sementara wilayah yang tak pernah mengalami gempa bumi dalam jangka waktu lama, diprediksi akan mengalami gempa bumi lebih besar.

Menurut Sri Widiyantoro, kemungkinan besar tsunami sangat besar terjadi dengan ketinggian maksimum 20.2 meter di dekat pulau-pulau kecil sebelah selatan Banten dan 11.7 meter di Jawa Timur.

Ia pun menambahkan bahwa hasil riset yang dilakukan oleh timnya diharapkan dapat membuat pihak-pihak tertentu menambah instrumen sistem peringatan dini Tsunami yang relatif masih jarang untuk area di selatan Pulau Jawa.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,9 Guncang Bengkulu Utara

Tujuannya, yakni untuk melindungi penduduk di wilayah pesisir agar selamat dari bencana Tsunami.***(Ade Mulyono/Jakbarnews)

 

Editor: Tri Widiyanti

Sumber: jakbarnews.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x