Peristiwa Hari Ini: Fakta Menarik Dibalik Ledakan Bom Bursa Efek Jakarta

- 14 September 2020, 07:55 WIB
Bursa Efek Jakarta. Foto: Ist
Bursa Efek Jakarta. Foto: Ist /


RINGTIMES BALI -
Bom Bursa Efek Jakarta adalah serangan teroris terhadap Bursa Efek Jakarta pada 14 September 2000 (sehari sebelum pembukaan Olimpiade musim panas 2000). Bom mobil meledak di ruang bawah tanah Bursa Efek Jakarta, menjalankan rentetan ledakan.

Ledakan terjadi pada 15.20 WIB di lantai parkir P2 Gedung BEJ, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.

Ledakan berasal dari sebuah bom yang ada di dalam mobil Toyota Corona Mark II bernopol B 2676 WL di tempat parkir P2 Gedung BEJ.

Baca Juga: Fakta-Fakta Peristiwa G30S PKI Berhasil Diungkap CIA, Simak Penjelasannya di Sini

Sebanyak 10 orang tewas dan 34 orang luka-luka karena bom tersebut.

Peristiwa tragis yang mengejutkan warga Ibu Kota itu terjadi persis sehari menjelang persidangan Presiden Kedua RI Soeharto.

Seperti pada peristiwa peledakan-peledakan sebelumnya (Jakarta mengalami beberapa ledakan tahun itu), ledakan di Gedung BEJ juga tidak diawali dengan ancaman dari penelepon gelap.

Baca Juga: Peristiwa Hari Ini, Mengenang Serangan Tragis 11 September 2001 Hingga Runtuhnya Menara Kembar

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut deretan fakta menarik dari peristiwa ledakan bursa efek Jakarta :

Motif Pelaku berdasar faktor Ekonomi

Motif pengeboman BEJ dilatarbelakangi faktor ekonomi. Dilihat dari hasil rekonstruksi, para pelaku ingin cepat kaya dengan memanfaatkan suasana tak aman.

Sebelum melakukan aksinya pelaku menukarkan uang milik Tengku Ismuhadi sebanyak Rp325 juta dan Rp100 juta milik Ibrahim Manaf ditukar ke dalam pecahan Dollar Amerika Serikat.

Baca Juga: Peristiwa Sejarah Hari Ini 6 September 2020, Salah Satunya Wafatnya Jenderal Nasution

 BEJ dinilai sebagai tempat lalu lintas perekonomian internasional.

Ketika kondisi disana kacau, mereka yakin akan dapat mengerek nilai tukar dolar AS terhadap rupiah hingga membuat perekonomian Indonesia terganggu.

Sehingga momen rupiah anjlok digunakan sebagai kesempatan untuk meraup keuntungan.

Keteribatan mantan anggota GAM

Kurang dari dua pekan, setelah terjadi aksi teroris tersebut polisi berhasil menangkap enam orang pelaku penyerangan yakni Tengku Ismuhadi Jafar, Irwan alis Irfan, Ibrahim Hasan, Iswadi H Jamil, Ibrahim AMD bin Abdul Wahab dan Nuryadin.

Baca Juga: Mengenang Peristiwa 30 Agustus 2007, Soeharto VS Time Inca

Dari hasil pengungkapan kasus serangan bom terhadap gedung BEJ yang terjadi pada 20 tahun lalu atau tepatnya di tahun 2000 diotaki oleh mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang merpakan pemilik bengkel di wilayah Ciganjur, Jaksel.

Anggota TNI juga terlibat

Baca Juga: Mengenang Peristiwa 30 Agustus 2007, Soeharto VS Time Inca

Kasus ini juga menyeret oknum anggota TNI Serda Irwan yang merupakan anggota Grup V Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Praka Ibrahim Hasan anggota Detasemen Markas Komando Strategi Cadangan Angkatan Darat (Kostrad).

Kedua oknum anggota TNI itu bertugas sebagai perakit bom berbahan peledak TNT dan RDX. Ternyata keduanya merupakan orang bermasalah.***

Editor: Tri Widiyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x