Kebijakan Anies Baswedan Dikritik Para Menteri, Jangan Sampai Kebijakan Mengganggu Rakyat

- 11 September 2020, 02:32 WIB
Kebijakan Anies Baswedan Dikritik Para Menteri, Jangan Sampai Kebijakan Mengganggu Rakyat
Kebijakan Anies Baswedan Dikritik Para Menteri, Jangan Sampai Kebijakan Mengganggu Rakyat /Ist/


RINGTIMES BALI Para menteri Kabinet Indonesia Maju ramai-ramai mengkritik kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total mulai 14 September 2020.


Kritikan tersebut diungkapkan dalam rapat koordinasi nasional Kadin Indonesia bidang perindustrian, perdagangan, dan hubungan internasional dengan narasumber, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar.
Menteri Airlangga, menyatakan dampak kebijakan Anies sudah terlihat di pasar saham tanah air hari ini.


Beberapa hal yang kita lihat sudah menampakkan hasil positif, berdasarkan indeks sampai dengan kemarin, karena hari ini indeks (IHSG) masih ada ketidakpastian karena announcement Gubernur DKI (Anies Baswedan) tadi malam, sehingga indeks tadi pagi sudah di bawah 5.000," katanya, Kamis, 10 September 2020. Seperti dikutip RINGTIMES BALI dari laman WARTA EKONOMI 10 September 2020.

Baca Juga: PSBB Total Berlaku di Jakarta, Cek Aturannya Disini


Diketahui, IHSG pada perdagangan sesi pertama hari ini terkapar di zona merah setelah ambles 4,88% ke level 4.898,11, bahkan sebelumnya sempat dihentikan oleh bursa.

Sementara itu, ia mengingatkan dalam mengambil kebijakan, jangan sampai mengganggu kepercayaan masyarakat
"Kita harus melihat gas dan rem ini. Kalau digas atau rem mendadak itu tentu harus kita jaga confident public. Karena ekonomi tidak hanya fundamental, tapi juga sentimen, terutama untuk sektor capital market," ujarnya.


Selain itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang ikut merespons kebijakan Anies. Ia mengatakan kebijakan tersebut mempengaruhi industri manufaktur di Indonesia.

Baca Juga: Waspada Sebanyak 15 Persen Kucing Diduga Terinfeksi Virus Corona

Ia juga mengaku tidak bisa membayangkan apabila kebijakan itu diikuti oleh provinsi-provinsi lain. "Kita lihat industri yang sudah bergeliat ini khawatir dapat tekanan," kata Agus.

Halaman:

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x