Sejarah Partai Komunis Indonesia dan Biografi D.N Aidit

- 30 Juli 2020, 11:53 WIB
ILUSTRASI palu arit PKI.*
ILUSTRASI palu arit PKI.* /Pixabay/

Dibawah kepemimpinan Aidit, PKI menjadi partai komunis terbesar setelah Uni Soviet dan Cina. Pada masa Aidit juga, PKI mempunyai program  untuk segala lapisan masyarakat seperti Pemuda Rakyat, Gerwani, Barisan Tani Indonesia (BTI) dan Lekra.

Baca Juga: Tokoh Besar Sastrawan Ajip Rosidi Berpulang, Putri Nani Wijaya: Tolong Dimaafkan Segala Dosanya

Berkat kerja kerasnya itu, Aidit berhasil membawa PKI menjadi partai dengan suara terbanyak ke empat pada pemilu 1955.

PKI berhasil memperoleh 16,36 suara dan mendapatkan 39 kursi DPR dan 80 kursi Konstituante.

Sejak menjadi salah satu partai politik terbesar di Indonesia, PKI mulai berani mempengaruhi Soekarno dalam setiap kebijakannya, salahsatunya meminta Bung Karno untuk memberangus partai Masyumi dan memfitnah para jenderal TNI AD.

Baca Juga: Israel Disebut Ancam Indonesia Akan seperti Palestina Jika Warga RI Masih Ikut Campur, Faktanya

Puncaknya terjadi pada 39 September 1965. Sekelompok prajurit dibawah pimpinan Letkol Untung menyerbu rumah jenderal yang mereka tuduh makar, ketujuh jenderal itu di bunuh dan mayatnya di buang ke dalam sumur di Lubang Buaya.

Dalam lima hari, pemberontakan berhasil diredam. Di bawah Mayjend Soeharto, sisa-sisa pemberontakan di buru ke seluruh penjuru, termasuk Aidit yang di duga otak Gerakan 30 September (G30S) PKI.

Setelah menghilang akhirnya keberadaan Aidit terdeteksi oleh pasukan TNI AD, Aidit di beri waktu 30 menit sebelum di eksekusi.

Baca Juga: Kekayaan Sri Mulyani Terus Bertambah Punya Enam Rumah Hingga di Amerika Serikat

Halaman:

Editor: I Ketut Subiksa

Sumber: Ringtimes Banyuwangi (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x