Pelaku Penghina Profesi Guru di Garut Nyaris Dikeroyok Massa, Oknum Polisi Tersulut Emosi

- 29 Juli 2020, 06:35 WIB
Sejumlah guru menyoraki seorang oknum perwira polisi yang sempat melontarkan kalimat ancaman terhadap terhadap para guru saat mereka berusaha mendekati pelaku penghinaan terhadap profesi guru melalui akun facebook.* /Kabar Priangan/Aep Hendy
Sejumlah guru menyoraki seorang oknum perwira polisi yang sempat melontarkan kalimat ancaman terhadap terhadap para guru saat mereka berusaha mendekati pelaku penghinaan terhadap profesi guru melalui akun facebook.* /Kabar Priangan/Aep Hendy /

RINGTIMES BALI - Kasus penghinaan yang dilakukan salah satu pemilik akun facebook terhadap para guru, berbuntut panjang.

Hal ini menyusul adanya ucapan kasar yang ditujukan seorang oknum perwira polisi kepada para guru yang kembali menyulut emosi para guru.

Kejadian ini berawal ketika ratusan guru yang penasaran ingin melihat secara langsung wajah orang yang telah menghina profesi mereka.

Para guru tersebut menunggu penghina profesi guru yaitu Dede Iskandar keluar dari Gedung PGRI Garut di kawasan Jalan Pasundan, Selasa 28 Juli 2020.

Baca Juga: 6 Daftar Makanan yang Kaya Akan Vitamin K

Mereka sejak awal sudah menduga kalau Dede akan dibawa oleh petugas polisi sekeluarnya dari Gedung PGRI.

Dugaan para guru ternyata benar, mereka melihat Dede dibawa oleh polisi melalui jalan belakang gedung.

Mereka pun kemudian menunggu di pinggir jalan agar bisa secara jelas melihat wajah orang yang telah menghina dan melecehkan profesi mereka sebagai guru.

Baca Juga: Cetak Sejarah di Indonesia, Isdianto Dilantik jadi Gubernur Bukan Melalui Pilkada

Tak lama kemudian, massa melihat Dede digiring oleh sejumlah anggota kepolisian menuju sebuah mobil Toyota Avanza hitam yang sejak awal memang sudah disiapkan.

Saat itulah, sejumlah guru yang sudah tak tahan dengan emosinya merangsek berusaha mendekati Dede bahkan beberapa di antaranya ada yang berusaha melakukan pemukulan.

Amarah para guru yang tak terbendung ini sempat membuat petugas Kepolisian kewalahan meskipun pada akhirnya Dede berhasil diamankan ke dalam mobil.

Baca Juga: Jangan Makan 5 Makanan Ini Ketika Mentah, Salah Satunya Adalah Kacang Merah

Sejumlah guru yang masih belum puas, kemudian mengelilingi mobil yang akan membawa Dede ke Mapolres Garut.

Saat itulah tiba-tiba salah seorang perwira polisi dari Polres Garut berteriak lantang dengan mengeluarkan kalimat yang menyinggung perasaan para guru.

"Saya tembak kamu siah", teriak oknum perwira tersebut.

Baca Juga: [Update Covid di Bali] Transmisi Lokal Terus Meningkat, Positif jadi 3.249 Orang

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-rakyat.com dengan judul "Rusuh Saat Amankan Pelaku Penghina Profesi Guru, Oknum Perwira Polisi: Saya Tembak Kamu Siah".

Mendengar ancaman oknum perwira polisi itu, para guru bukannya merasa takut tapi mereka malah semakin emosi.

Mereka pun langsung menyoraki oknum perwira polisi tersebut bahkan ada di antaranya yang berusaha mengejar akan tetapi sang perwira langsung masuk ke dalam mobil.

Baca Juga: KPU Denpasar Sebut Kehadiran SMSI Miliki Peran Strategis Sukseskan Pilkada 2020

"Kalimat yang dilontarkan oknum perwira polisi itu sangatlah tidak pantas. Padahal ia sebelumnya sudah berada di dalam mobil tapi malah keluar lagi dan langsung meneriakan ancaman itu kepada para guru," ujar ASep Sopian, salah seorang guru yang saat itu berada di lokasi.

Menurut Asep, selaku seorang petugas keamanan, apalagi berpangkat perwira, seharusnya ia bisa berkata lebih bijak.

Apalagi saat itu kondisinya sedang panas karena banyak guru yang emosi dengan hinaan yang dilontarkan Dede Iskandar melalui facebook.

Baca Juga: Si Wulan Keciduk Polisi Kedapatan Menyimpan Sabu Dibagasi Motornya

"Saat itu para guru sedang emosi terhadap pelaku penghinaan yang seharusnya selaku aparat keamanan bisa menenangkan suasana dengan perkataannya yang bijak. Ini malah mengancam akan menembak sehingga emosi para guru malah tersulut lagi," komentar Asep.

Terkait langkah apa yang akan ditempuh para guru dalam menyikapi ulah oknum perwira polisi yang dinilai sangat arogan tersebut, Asep mengaku belum bisa menentukannya.

Pihaknya terlebih dahulu akan konsultasi dengan beberapa pihak, salah satunya pegurus PGRI.

Baca Juga: Polres Jembrana Gagalkan Praktik Penyelundupan Ilegal Logging

Menurutnya, perkataan bernada ancaman oknum perwira polisi itu didengar banyak guru. Bahkan beberapa di antaranya ada yang sempat merekam perilaku tak terpuji oknum perwira polisi tersebut.

Sebelumnya, pemilik akun facebook dengan nama Dede Iskandar mengunggah tulisan yang terkesan menghina profesi guru.

Dalam unggahannya, Dede Iskandar menyebutkan jika guru menerima gaji buta selama pandemi Covid-19 sehingga guru seharusnya tak diberi gaji apalagi sekolah diliburkan selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Residivis Pembobol Vila Bule, di Tembak Polisi di Mengwi

"Nagara ngagajih buta ieu mah hayoh we sakola di liburkeun, kudunamah guru nage ulah di gajih meh karasaeun sarua kalaparan (negara kasih gaji buta, terus saja sekolah diliburkan, harusnya guru juga jangan digaji supaya ikut merasakan kelaparan)," tulis Dede dalam unggahannya.

Unggahan Dede tersebut dalam waktu singkat sudah menyebar luas dan secara otomatis telah memancing emosi para guru.

Mereka pun meminta induk organisasi guru, dalam hal ini Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) bertindak tegas.(Aep Hendy/Kabar Priangan PR)

 

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah