Sama dengan Cita-cita Jokowi Boni Hargens: Kriteria Calon Panglima TNI

- 19 Juni 2020, 16:43 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto /ist

RINGTIMES BALI - Dalam waktu dekat ini, tidak hanya Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) yang akan segera berganti usai rencana Kapolri saat ini Idham Aziz untuk pensiun, tetapi juga dengan panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens kembali menyorot kriteria yang tepat untuk para calon panglima TNI baru yang akan mengganti Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiunnya dalam beberapa bulan ke depan.

Dikutip dari Antara oleh Pikiranrakyat-Bekasi.comBoni Hargens menyebutkan empat kriteria calon panglima TNI baru yang akhir tahun ini menghadapi dinamika politik Pilkada Tanah Air.

Baca Juga: Pemprov Jatim Bantah Tudingan Pemkot Surabaya Karena Dianggap Ngawur

Pertama, sosok yang sejalan dengan cita-cita politik Presiden Joko Widodo. Untuk kriteria ini, yaitu Boni Hargens mengatakan bahwa keloyalan TNI pada Pancasila dan UUD 1945 tidak diragukan lagi. Pasalnya, TNI sudah paling loyal dalam urusan ideologi negara dan konstitusi.

"Periode Pemerintahan Pak Jokowi adalah momentum untuk pembaharuan di segala dimensi, maka perlu dukungan institusi militer untuk menjamin keamanan dalam segala aspek," katanya.

Selanjutnya kriteria kedua disebutkan Boni Hargens, calon panglima TNI yang baru harus bisa diterima di internal militer serta bisa membagun solidaritas antarangkatan di dalam tubuh TNI itu sendiri.

Baca Juga: Ini Resep dari Ustadz Abdul Somad, Jika Ingin Dagangannya Laris

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiran-rakyat bekasi.com dengan judul Sejalan dengan Cita-cita Jokowi, Boni Hargens Ungkap Empat Kriteria Calon Panglima TNI Baru

"Ketiga calon panglima TNI yang baru mesti memiliki pemahaman yang komprehensif dan kemampuan bertindak yang cepat saat memerangi bentuk-bentuk ancaman yang mengganggu keutuhan NKRI, Pancasila, dan UUD 1945," ucap Boni Hargens.

Adapun alasan mengenai kriteria ketiga, kata Boni Hargens, pasalnya di zaman sekarang perang sudah beralih dari medan tempur fisik ke ruang yang tak terlihat. Polanya asimetris dan selalu acak. Musuh tak terlihat, tetapi tetap terasa dan mereka selalu ada.

"Maka dari itu, TNI sebagai garda terdepan pengamanan negara harus dipimpin oleh panglima yang memiliki pemahaman tentang semua hal itu," ujarnya.

Baca Juga: Kabar Terbaru Pertamina Terkait Stop Penjualan Premium dan Pertalite

Kemudian kriteria keempat untuk calon panglima baru, dikatakan Boni Hargens, memiliki kemampuan inovasi memadai dalam konteks upaya melanjutkan profesionalisasi militer yang sudah dijalankan sejak 1998.

"Militer Indonesia sudah canggih dalam ilmu perang dan kita yakin justru akan makin canggih dalam semua cabang ilmu pengetahuan. Untuk itu, perlu ada kepemimpinan yang beradaptasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi," ucapnya.

Melihat kondisi dinamika politik saat ini di Indonesia, menurut Boni Hargens, kekuatan sentral yang menjamin pengendalian situasi dapat berlangsung efektif dan tetap dalam koridor demokrasi tentu berkat koordinasi dari TNI, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN).
Sejarah sudah mencatat semua prestasi TNI dalam mempertahankan Pancasila, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga: Berikut ini Cara Cegah Timbulnya Jerawat Akibat Pakai Masker

"Tetapi, tak bisa kita pungkiri keadaan bahwa ada kelompok sipil yang muncul dengan mengatasnamakan apa pun untuk memperjuangkan cita-cita politik yang sempit," ujarnya.( Ramadhan Dwi Waluya).

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x