Connie Rahakundini Sebut Ada Mafia Militer Manipulasi Anggaran Alutsista

- 6 Mei 2021, 07:41 WIB
Connie Rahakundini Bakrie mengungkap kejanggalan yang ada di dalam industri pertahanan di Indonesia.
Connie Rahakundini Bakrie mengungkap kejanggalan yang ada di dalam industri pertahanan di Indonesia. /Tangkap Layar YouTube/Poin

Connie Rahakundini Bakrie mengatakan, terdapat segitiga permasalahan yang membuat Indonesia tidak akan maju, meskipun anggaran pertahanan meningkat.

“Ada segitiga menurut saya yang membuat sampai kapanpun, meskipun anggaran pertahanan itu naik Indonesia akan begini-begini aja, satu, industri pertahanan yang semu, apa itu, ngaku bisa bikin tank misalkan," ungkapnya.

"Tapi sebenarnya, kebanyakan itu bukan bikin, tapi merakit, ngaku bisa bikin heli, tapi semuanya juga sama potongan 3 dateng disambung,” lanjut Connie Rahakundini Bakrie.

Baca Juga: Lampu Merah Putih Hiasi Sejumlah Gedung di Malaysia sebagai Penghormatan KRI Nanggala 402

Kedua, adanya mafia senjata seperti broker dan agen, katanya, ketiga, pencuri data spesifikasi yang dapat mengakses data dalam industri pertahanan dan menyalahgunakan anggaran.

Mantan Ketua Dewan Pengawas Industri Perhanan Swasta ini terkenal dengan ketelitian dan ketegasannya. Connie paham betul bagaimana sistem di industri pertahanan bekerja beserta kejanggalan-kejanggalan yang terjadi.

Di sisi lain, Connie Rahakundini Bakrie menyinggung Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto yang hingga kini dianggap belum mampu mewujudkan visi negara sebagai Poros Maritim Dunia.

"Tadi pernyataan Pak Prabowo misalnya akan bikin master plan 2 minggu 3 minggu. Master plan apa? gak ada dalam pertahanan master plan harusnya itu road map, karena dia mesti bikin jangka pendeknya apa, sedangnya apa, panjangnya apa, karena Alutsista itu tidak bisa dipesan seperti kue ke mall,” pungkas Connie.

Baca Juga: Misteri Hilangnya KRI Nanggala 402, Ahli Spiritual Ungkap Aura Kuat Suara Jeritan Minta Pertolongan

Permainan Alutsista rupanya bukanlah hal yang baru dalam dunia militer Indonesia, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo pernah mengungkap dirinya pernah ditawari keuntungan yang sangat besar dalam permainan kotor tersebut.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah