Pemerintah Izinkan Pembelajaran Tatap Muka, IDI: Klaster Sekolah Bermunculan

- 7 April 2021, 12:14 WIB
Profesor Zubairi menilai perizinan sekolah tatap muka.
Profesor Zubairi menilai perizinan sekolah tatap muka. /Instagram.com/@profesorzubairi

RINGTIMES BALI – Ketua Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban berikan tanggapan terkait rencana pemerintah yang akan membuka kembali sekolah tatap muka.

Melalui ciurtan tulisan yang dilayangkan di akun twitter pribadinya @ProfesorZubairi, ia menyampaikan pendapatnya terkait perizinan sekolah tatap muka yang dibuat oleh pihak pemerintahan.

Dilansir Ringtimesbali.com dari akun Twitter pribadinya, Prof. Zubairi mengatakan bahwa dari kejadian pandemi covid-19, banyakanya para anak yang sudah kehilangan orang tuanya.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 Hari Ini 5 April 2021, Ratusan Pasien Kembali Meninggal Dunia

Baca Juga: Cegah Covid-19, Dinkes Denpasar Bali Hadirkan Mobil Lab Diagnos Keliling

Ia menilai bahwa adany Covid-19 yang mengakibatkan kematian semakin tinggi akan sangat berdampak buruk untuk sekolah tatap muka nantinya.

 

“Maaf mengatakan ini: banyak akan kehilangan ortu selama pandemi. Di sisi lain, kematian anak karena Covid-19 juga tinggi plus, klaster sekolah bermunculan,” tulis @ProfesorZubairi.

Prof. Zubairi mengatakan dan menilai bahwa pembukaan sekolah tatap muka di wilayahnya akan membuka peluang baru untuk virus yang aku masuk dan memunculkan slaster penularan Covid-19.

Baca Juga: Mirip Kisah FTV, Wanita Ini Dilamar Ayah Sahabat Sendiri, Ungkap Sering Bertemu Karena Covid-19

Baca Juga: Ivan Gunawan Ungkap Pernah Covid, Dilarang Bilang oleh Ruben, 'Ngapain Share, Seluruh Dunia Juga Tahu'

Maka dari itu Prof. Zubairi melayangkan tulisan tersebut dengan tujuan agar pemerintah mempertimbangkan kebijakan perizinan sekolah tatap muka.

 

“Rasanya poin-poin ini perlu diperhatikan saat sekolah mau dibuka. Sementara positivity rate kita masih di atas 10%,” tulis @ProfesorZubairi.

Sebelumnya sempat Prof. Zubairi menegaskan dan mengatakan bahwa ia tidak melarang jika pemerintahan akan membuka kembali sekolah. Namun Prof. Zubairi berharap kepada pihak pemerintahan untuk terus memantau dan mengevaluasi.

“Saya sudah mengatakan hal ini berulang kali dan tidak bisa melarang juga sekolah dibuka lagi. Saya hanya berharap adanya monitoring dan evaluasi terhadap kebijakan ini. Semoga, dalam pelaksanaanya, mitigasi dan pengawasannya amat ketat. Bismillah,” tulis @ProfesorZubairi.

Jika nantinya pemerintahan benar-benar menyetujui pembukaan sekolah tatap muka, Prof. Zubairi menghimbau pihak terkait selalu memantau lantaran adanya wabah Covid-19.***

 

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x