Indonesia Telah Mengajukan sebagai Pusat Vaksin di Asia Tenggara, Retno: Ide Ini Masih Tahap Awal

- 3 April 2021, 06:20 WIB
Menlu Retno Marsudi usulkan Indonesia sebagai Pusat Vaksin di Asia Tenggara
Menlu Retno Marsudi usulkan Indonesia sebagai Pusat Vaksin di Asia Tenggara /Tangkap Layar YouTube.com/Skretariat Kabinet

RINGTIMES BALI – Indonesia telah mengajukan usul sebagai pusat vaksin di Asia Tenggara dengan maksud bekerjasama vaksin jangka panjang pada Jumat, 2 Maret 2021.

Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di WuYi, Provinsi Fujian.

Dalam kunjungannya, Retno Marsudi ditemani oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Baca Juga: Densus 88 Kembali Menangkap 2 Orang Terduga Teroris di Tuban dan Surabaya

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 17 Segera Dibuka, Simak Penjelasannya

“Ide ini masih di tahap awal, namun yang kita usulkan antara lain kerja sama penguatan riset pengembangan vaksin, pengembangan industri bahan baku, dan peningkatan kapasitas produksi vaksin nasioal,” ujar Retno yang Ringtimesbali.com kutip dari Antara.

Retno menjelaskan bila ide tersebut merupakan bentuk kerja sama vaksin yang dibahas bersama dengan Wang Yi dalam  kunjungannya ke China.

Dalam pembahasan tersebut, kedua menteri luar negeri tersebut membahas tentang penguatan serta kemitraan vaksin untuk jangka waktu yang lama maupun singkat.

Baca Juga: Bansos BST Tidak Diperpanjang Lagi, Risma: Seharusnya Masyarakat Indonesia Beraktivitas Kembali

Baca Juga: Video Syur 30 Detik Gegerkan Kota Palopo, Pelaku Wanita Diduga Pelajar

Lebih lanjut, Retno mengatakan bila China pada dasarnya telah mendukung inisiatif Indonesia untuk menjadi pusat vaksin di Asia Tenggara.

Sedangkan untuk kerjasama jangka panjang, Retno mengatakan bila kerjasama tersebut akan dibahas lebih lanjut.

Selain itu, dalam urusan kerjasama jangka pendek, Indonesia dalam hal ini berharap kepada pemerintah China untuk terus memberikan dukungan dalam pengiriman vaksin yang telah menjadi komitmen atau binding commitment yang dapat dilakukan sesuai jadwal yang ada.

Hal itu disebabkan lantaran munculnya pembatasan dan larangan ekspor dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, dalam hal ini beberapa negara mengalami lonjakan kasus Covid-19.

Baca Juga: Raffi Ahmad Keluarkan Dana Rp300 Miliar untuk Bangun 10 Sekolah Sepak Bola RANS Cilegon FC

“Oleh karena itu, sebagai salah satu co-chairs dari COVAX AMC Engagement Group, saya memiliki tanggung jawab moral untuk terus menyerahkan kerja sama agar kesetaraan akses terhadap vaksin untuk semua negara dapat terlaksana,” jelasnya.

Kunjungan ketiga Menteri tersebut ke negeri bambu telah melakukan setidak 14 pertemuan yang mencakup berbagai isu.

Dalam kunjungan tersebut, turut membahas soal upaya penguatan serta perlindungan bagi ABK Indonesia.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah