Densus 88 Kembali Menangkap 2 Orang Terduga Teroris di Tuban dan Surabaya

- 2 April 2021, 17:14 WIB
Densus 88 Anti Teror.
Densus 88 Anti Teror. /Prasetyo B/ /Dok. Divisi Humas Polri

RINGTIMES BALI – Jumat, 2 April 2021, Tim Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap dua orang terduga teroris di wilayah Jawa Timur yakni di Kabupaten Tuban dan di Kota Surabaya.

"Benar, ada dua lokasi penangkapan. Satu di Surabaya dan satu di Tuban," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol. Gatot Repli Handoko yang dikutip Ringtimesbali.com dari laman Antaranews pada 2 April 2021.

Berdasarkan keterangan Kombes Gatot, pihaknya belum dapat merinci karena datanya masih dibawa oleh tim Densus 88 Antiteror Polri.

Baca Juga: Seorang Pria Bersenjata Serukan Slogan Teroris di Masjidil Haram

Baca Juga: Terdengar Suara Tembakan 6 sampai 7 Kali di Bareskrim Markas Besar Polri Jakarta

"(Data) keduanya masih di tim," kata perwira menengah dengan tiga melati emas di pundak tersebut.

Berdasarkan data yang diperoleh, tim Densus 88 menangkap seseorang yang terduga teroris di Jalan Simopohan Utara II, Sukomanunggal, Surabaya pada pukul 07.18 WIB.

Penggeledahan di lokasi tersebut berlangsung sekitar satu jam dan menemukan orang yang terduga teroris.

Baca Juga: 5 Korban Luka Berat, 2 Serius, 14 Luka Ringan dalam Kebakaran Kilang Minyak Balongan

Baca Juga: Mabes Polri Diserang, Jenazah Wanita Terduga Teroris Diotopsi

Indentitas seorang yang diduga teroris ini kemudian diamankan, pelakunya berinisial S, berusia 41 tahun dan merupakan warga Surabaya.

Pada Selasa, 30 Maret 2021, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri juga telah menangkap dua terduga teroris di Tulungagung dan Nganjuk.

Bersarkan penjelasan dari Kombes Pol. Gatot Repli Handoko, seorang terduga teroris berinisial NMR diamankan sekitar pukul 14.30 WIB di Desa Buntaran, Kecamatan Rejo, Tulungagung.

Kemudian lokasi kedua yaitu di Nganjuk, tim mengamankan seorang terduga teroris berinisial LAM dengan barang bukti yang disita yaitu sebuah buku Fiqih Jihad.

“Dari hasil informasi yang kami terima, kedua teroris tersebut merupakan jaringan kelompok radikal JAD atau Jamaah Ansharut Daulah," jelas Kombes Pol. Gatot Repli Handoko.***

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah