Baca Juga: 7 Manfaat Lidah Buaya yang Jarang Diketahui, Bisa Memperlambat Penyebaran Kanker Payudara
Baca Juga: Kenali 5 Jenis Sakit Kepala agar Tidak Salah Penanganan
Pada penderita aterosklerosis, plak yang terdiri dari kolesterol, zat lemak, dan bahan lain menumpuk di arteri. Saat plak menumpuk, peradangan bisa terjadi.
Saat arteri menyempit akibat plak, aliran darah menurun ke jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya. Ini dapat menyebabkan komplikasi seperti: nyeri dada, kematian jaringan, serangan jantung, stroke, disfungsi ginjal, klaudikasio, atau nyeri di kaki saat berjalan
Sebaiknya pelajari apakah Anda memiliki kolesterol tinggi sejak dini untuk mengurangi risiko komplikasi ini. Anda dapat mengetahui kolesterol tinggi dengan mudah dengan tes darah sederhana.
Baca Juga: 5 Tips Menurunkan Kolestrol dan Asam Urat pada Ibu Hamil
Mitos 2: Semua jenis kolesterol adalah jahat
Kolesterol merupakan zat vital yang membantu tubuh berfungsi dengan baik. Hati membuat kolesterol untuk menghasilkan membran sel, vitamin D, dan hormon penting. Ada dua jenis utama kolesterol yakni:
LDL (low-density lipoprotein) adalah kolesterol "jahat". Ini meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. Terlalu banyak LDL dapat menumpuk di arteri, menciptakan plak dan membatasi aliran darah. Menurunkan LDL mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.
HDL (high-density lipoprotein) adalah kolesterol "baik". Ini membawa kolesterol kembali ke hati sehingga hilang dari tubuh. Kadar HDL yang tinggi dapat menurunkan risiko stroke.