“Saya ingin menanggapi tentang argumen-argumen dan pendapat-pendapat tak berkualitas dan tak bermutu yang disampaikan sekelompok orang menuduh pak Jokowi melakukan pelanggaran protokol kesehatan di Nusa Tenggara Timur,” ucapnya.
Baca Juga: Komentari Video Kerumunan Jokowi di NTT, dr Tirta: Welah Kena Report Bosku
Menurut Ferdinand, kerumunan yang terjadi adalah karena spontanitas dari warga yang ingin bertemu Jokowi.
Ferdinand mengatakan bahwa Jokowi tidak bersalah karena bertegur sapa dengan rakyatnya, ditambah lagi Nusa Tenggara Timur (NTT) masuk dalam zona hijau atau aman.
Berbeda dengan kasus Rizieq yang dianggapnya dengan sengaja membuat kerumunan karena mendirikan tenda untuk tamu undangan pernikahan anaknya.
Baca Juga: Viral, Presiden Jokowi Dikerumuni Masyarakat Maumere saat Berkunjung ke NTT
Habib Rizieq diproses secara hukum diproses bukan karena pelanggaran Prokes saat penyambutan di bandara.
Sementara itu, editor senior Syafruddin Azhar dalam akun Twitter miliknya @didienAZHAR, hari ini tanggal 26 Februari 2021 turut memberikan kritiknya terhadap Jokowi.
“Maaf Bapak, walaupun vaksinasi berhasil baik, namun jika masyarakat tidak tertib/tidak taat aturan Prokes seperti berkerumun, berdesak-desakan, dan berkumpul/berjubel menyambut pejabat negara, misalnya, maka akan sulit juga pandemik #COVID19 ini aman di RI,” tulis Azhar.
Baca Juga: Jusuf Kalla Gerah, Buzzer Pendukung Jokowi Menyerangnya di Media Sosial