Wacana Menjadi Presiden, Ahok: Rakyat Akan Belajar dari Kesalahan Penguasanya Terdahulu

22 Oktober 2020, 18:44 WIB
Wacana Menjadi Presiden, Ahok: Rakyat Akan Belajar dari Kesalahan Penguasanya Terdahulu /Instagram/@basukibtp./

RINGTIMES BALI - Sejak keluar dari Mako Brimob Kelapa Dua, Ahok tidak lagi berkecimpung di dunia politik.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini kini telah menjadi Komisaris Utama Pertamina.

Walau tak lagi di dunia politik, Ahok masih menyimpan banyak rencana bagi Indonesia. Meskipun saat ini beredar wacana Ahok tidak bisa jadi presiden.

Baca Juga: Mudahnya Transfer Saldo ShopeePay, Ikuti 5 Langkah Ini 

Salah satunya ketika ia sodori pertanyaan seputar Presiden Indonesia oleh Butet Kertaredjasa

Dalam akun YouTube Butet Kertaredjasa yang mengunggah sebuah video pada 11 Oktober 2020, Ahok memberi jawaban ketika ditanya perihal kemungkinan dirinya jadi Presiden Indonesia.

"Andaikan, Pak Ahok ini, punya kesempatan menjadi RI 1, kira-kira, apa yang paling signifikan untuk didandani, atau direvolusi?," tanya Butet.

Baca Juga: Tantang Redmi 9A, Nokia Luncurkan Nokia C3, Tahan Air Hingga Kedalaman 1 Meter

"Langsung ada pemutihan dosa-dosa lama, supaya jangan rezim ke rezim itu terus menjadikan ini semacam ATM.

Dulu saya pernah sampaikan, lalu Pilkada seluruh Indonesia, siapapun yang ikut harus bisa membuktikan secara terbalik hartanya.

Kalau kamu mengatakan harta warisan orang tua saya yang korup, nggak apa-apa.

Baca Juga: Pesinetron Dari Jendela SMP Pakai Narkoba untuk Obat Kurus, Simak 3 Mitos Salah Tentang Narkoba

Minimal rakyat tau, kenapa kamu punya harta sekian puluh miliar, ratus miliar, ya kamu tinggal diclair.

'Ini warisan dari ayah saya, mantan pejabat ini', rakyat yang putuskan

Tapi, ada pembuktian terbalik sesudah itu, karena kita masih asumsi anak pejabat yang korup pun, belum tentu korup.

Baca Juga: Wajib! 4 Makanan yang harus Disingkirkan Penderita Asam Urat

Belum tentu dia tidak punya hati melayani rakyat.

Belum tentu dia tidak punya hati menolong yang miskin yang membutuhkan pertolongan.

Tapi yang penting di situ, dia harus bisa membuktikan harta dari mana, pembuktian terbalik jadi pejabat, gaji pejabat diperbaiki

Baca Juga: Menghilang dari Sinetron 'Dari Jendela SMP' Usai Heboh Kasus Narkoba,Ini Fakta Renald Ramadhan

Ya anda boleh ambil  resmi, asal anda bisa menaikkan pendapatan berapa-berapa. Mau 0,1 persen kek, ya kan?.

Tapi KPI-nya jelas.
Misal rakyat anda harus mempunyai jaminan pendidikan, jaminan kesehatan, jaminan perumahan, ya kan?.

Terus usaha kecil menengah, kamu bisa bantu pengusaha dari kecil jadi sedang, jadi besar.

Baca Juga: Tips Mengisi Waktu Luang saat Pandemi, dengan Pembenihan Ikan Cupang Skala Rumahan

Itu akibat KPI (Keep Performing Index) yang jelas.

Aparat, semua dinaikkan gajinya.

Prajurit TNI/Polri bagaimana?
Kita bisa subsidi, langsung ke orangnya.

Caranya bagaimana?.

Baca Juga: Kemenaker, Ida Fauziyah Luncurkan Program MangCovid untuk Korban PHK, Cek Infonya Disini

Anda kalau pergi operasi daerah perang-perang dimana, pulang mungkin dapat diskon 10 persen

Maaf, maaf saja, saya dapat penghargaan perang, begitu banyakpun, datang ke Indomart, kalau beli susu, nggak ada duit ya nggak dapet susu saya.

Coba kalau kita sampai ke Indomart beli susu, owh, pernah perang ini, ini dapat diskon 30 persen, nah siapa yang bayar? pemerintah yang bayar, Kemenhan yang bayar, ditransfer dan, kan semua online.

Baca Juga: Kunjungan Menhan Prabowo ke AS Ditentang Kelompok HAM dan Amnesty Internasional, Ini Alasannya

Dan lebih bagus lagi tidak ada tarik tunai, maksimal sejuta mungkin," jelas Ahok memaparkan pandangannya.

Butet lalu bertanya perihal orang-orang yang memiliki kasus kejahatan manusia.

"Untuk mereka yang terlibat kasus-kasus kejahatan kemanusiaan, apa juga ada pemutihan?," tanya Butet.

Baca Juga: ILC Batal Tayang Minggu Lalu, Karni Ilyas Didesak Bicara, Sujiwo Tejo: Siapa yang Telepon

"Kalau jadi presiden tuh gampang, kita tinggal proses, supaya rakyat tau, siapa yang berbuat, dari mana perjalanan ada kejadian seperti itu?.

Setelah itu, sebagai kepala negara berhak memberikan pengampunan

Itu rekonsiliasi bangsa ini
Rekonsiliasi bukan berarti menutupi kejahatan, tapi kejahatan apapun harus tercatat sehingga rakyat generasi kita berikutnya akan belajar tentang apa itu kesalahan yang dilakukan oleh para penguasa terlebih dahulu," jelas suami Puput Nastiti Devi tersebut.

Baca Juga: Tips Cara Perusahaan Mobil KIA Menaikkan Jumlah Penjualan dan Kualitas After Sales

"Lha iya, masalahnya, pak Ahok ini masih punya kesempatan untuk jadi RI 1 apa kagak?," celetuk Butet

"Saya masih bisa jadi Presiden, Presiden Direktur, hahaha...," sahut Ahok.

"Jadi salahnya tetep bertimbun ya?," timpal Butet.

"Yang jelas udahlah, bagi orang kan ini sesuatu hal yang ada narasi yang hilang di dalam bangsa ini," jawab Ahok.

Baca Juga: depkop.go.id Bukan untuk Daftar Banpres UMKM Rp2,4 Juta, Ajukan di Sini, Simak Syaratnya

"Apa?," sahut Butet.

"Tentang, siapa orang Indonesia?. Tiba-tiba seolah-olah saya bukan Indonesia asli. Ini adalah narasi yang hilang," tutupnya.***

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler