Muncul KAMI Tandingan Pro Pemerintah, Ini untuk Mengaburkan Orisinalitas KAMI saja

4 Oktober 2020, 14:23 WIB
Muncul KAMI Tandingan Pro Pemerintah, Ini untuk Mengaburkan Orisinalitas KAMI saja /Didik Suhartono/ANTARA FOTO

RINGTIMES BALI - Muncul KAMI (Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia (KAMI) Pro Pemerintah yang diduga tandingan dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) milik Gatot Nurmantyo CS.

Salah satu Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gde Siriana Yusuf angkat bicara terkait kehadiran KAMI tandingan itu.

Gde mengatakan, ada yang mengatur dengan keberadaan KAMI Pro Pemerintah untuk menandingi KAMI yang diisi oleh Jenderal TNI (purn) Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Keamanan Akun ShopeePay, Simak Caranya

Seperti diketahui, aparat kepolisian membubarkan acara deklarasi oleh massa tergabung dalam Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia (KAMI) Pro Pemerintah di Tugu Muda Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Oktober 2020.

Pembubaran ini dipicu kerumunan masa KAMI bisa menimbulkan pandemi Covid-19 sehingga melanggar peraturan.

"Ya, jelas ini ada bosnya yang atur semua kelompok kelompok tandingan KAMI. Tujuannya untuk mengaburkan orisinalitas KAMI yang asli," kata Gde Siriana dikutip RINGTIMES BALI dari RRI.co.id, Sabtu 3 Oktober 2020.

Baca Juga: Bansos BST non PKH Diperpanjang hingga 2021, Login cekbansos.siks.kemsos.go.id

Sehingga, kata ia, masyarakat ditargetkan akan bingung siapa KAMI yang sebenarnya. Tapi, Gde juga menyakini, saat ini masyarakat sudah cukup cerdas memahami "permainan" seperti ini.

"Karena, saya melihat ada kesan pembubaran aksi tandingan ini, sebagai cara untuk meyakinkan masyarakat bahwa deklarasi KAMI-nya Pak Gatot Nurmantyo dibubarkan dengan alasan protocol Covid waktu (menggelar aksi, red) di Surabaya (Jawa Timur, red)," kata Gde.

Kehadiran KAMI pimpinan Gatot Nurmantyo diakuinya memiliki pengaruh besar.

Baca Juga: Izin Dipersulit Pihak Pengelola, Deklarasi KAMI di Kota Bandung Lagi-lagi Ditolak

"Pemerintah tak ingin masyarakat menyimpulkan pembubaran itu karena rasa takut pada KAMI akan membesar, dan terbentuk di berbagai daerah," kata dia.

Gde juga mengatakan, saat ini seluruh anggota KAMI tidak khawatir atas kehadiran KAMI tandingan dengan nama "Pro Pemerintah".

"Saya kira masyarakat sudah punya kesimpulan sendiri siapa KAMI yang orisinal. Untuk isu-isu yang lebih dekat kampus saja mahaisiswa ogah aksi protes. Ini koq malah aksi menandingi KAMI. Ada kekuatan besar yang mengatur ini semua," ucap dia.

Baca Juga: Bansos BST Gelombang 2 Diperpanjang hingga Desember, Login cekbansos.siks.kemsos.go.id

Kapolrestabes Semarang Kombes Polisi Auliansyah Lubis telah memberikan keterangan pasca pembubaran aksi massa KAMI Pro Pemerintah di Semarang, sore tadi.

"Yang kami pegang protokol kesehatan, tidak berkerumun, sudah jelas. Jadi, begitu ada kegiatan dengan banyak massa, terpaksa kami bubarkan, apapun itu," kata Auliansyah di kawasan Tugu Muda Semarang, Sabtu 3 Oktober 2020.

Koordinator KAMI Pro Pemerintah Nurhamdi mengklaim sudah mematuhi protokol pencegahan virus corona dan massa sudah memakai masker.

Baca Juga: Vanuatu dan Budaya Rasisme, Benarkah telah Mengakar di Dunia?

"Sebenarnya hanya ingin deklarasi simbolis saja di Tugu Muda sekitar 15 orang. Saya dan rekan-rekan ada sekitar 50 orang," kata Nurhamdi.

KAMI Pro Pemerintah mulanya, kata dia, ingin menggelar deklarasi sekaligus menyatakan sikap dukungan kepada pemerintah pusat dan daerah dalam menanggulangi pandemi virus corona.

"KAMI Pro Pemerintah juga mengutuk kelompok-kelompok yang berupaya memecah belah NKRI dan membuat gaduh. KAMI Pro Pemerintah mengklaim sudah mendeklarasikan diri di Aceh dan Yogyakarta," ujar Nurhamdi.

Baca Juga: Tolak Keras Omnibus Law, 2 Juta Buruh 'Mogok Nasional' RUU Cipta Kerja, ini 7 Tuntutan nya

Dia juga mengatakan, KAMI Pro Pemerintah berbeda dengan KAMI digalang Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan beberapa tokoh lainnya.***

Editor: Tri Widiyanti

Sumber: RRI.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler