Potensi Tsunami 20 Meter di Jawa, Tiga Wilayah Dipasang Sistem Peringatan Dini, Banyuwangi Waspada!

27 September 2020, 12:34 WIB
Potensi Tsunami 20 Meter di Jawa, Tiga Wilayah Dipasang Sistem Peringatan Dini, Banyuwangi Waspada! /BNPB/

RINGTIMES BALI – Pasca beredarnya informasi akan terjadinya potensi gempa bumi yang berdampak pada munculnya tsunami di wilayah pesisir Jawa khususnya di sepanjang pantai selatan Jawa, Jawa Barat dan Jawa Timur, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) menjalin kerja sama untuk pemasangan sistem peringatan dini tsunami untuk wilayah 1, wilayah ini mencakup tiga kabupaten di provinsi yang berbeda, yakni Mentawai, Nias Selatan dan Banyuwangi.

Ketiga kabupaten tersebut merupakan wilayah dengan potensi bahaya tsunami dengan kategori kelas sedang hingga tinggi.

Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 10 kecamatan di Kepulauan Mentawai memiliki potensi bahaya tsunami dengan jumlah populasi terpapar mencapai 28 ribu jiwa. Demikian juga untuk Nias Selatan dan Banyuwangi, wilayah-wilayah ini berada pada kategori yang sama untuk bahaya tsunami.

Baca Juga: Geger, Tsunami 20 Meter Diprediksi ITB akan Terjadi di Jabar, Jatim, BMKG Sebut Kemungkinan Terburuk

Kerja sama pemasangan sistem peringatan dini tsunami kedua belah pihak telah dimulai sejak 2008 lalu.

Namun, kerja sama kali ini berfokus pada sistem peringatan dini tsunami.

Langkah ini merupakah komitmen BNPB dalam pelibatan berbagai pihak, khususnya perguruan tinggi, sebagai bagian dari pentaheliks penanggulangan bencana. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) pada Jumat 25 September 2020 secara virtual.

Baca Juga: Cek, Daftar Wilayah di Indonesia yang Berpotensi Terjadi Tsunami, Apakah Daerahmu

Pemasangan sistem peringatan dini tsunami di tiga lokasi merupakan pengembangan dari sistem peringatan dini yang sudah dibangun sebelumnya. Sistem yang terpasang akan mengacu pada SNI 8840-1:2019 tentang sistem peringatan dini bencana, draft ISO 22328-2 dan juga RSNI peringatan dini tsunami.

RSNI peringatan dini tsunami sendiri masih dalam pembahasan yang meliputi lima elemen, yakni pengetahuan risiko, diseminasi dan komunikasi risiko, pemantauan dan diseminasi peringatan dini, kemampuan respon dan komitmen keberkelanjutan sistem peringatan dini.

Direktur Peringatan Dini BNPB Afrial Rosya mengatakan, tujuan utama dari pemasangan sistem peringatan dini tsunami adalah untuk membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Baca Juga: Riset ITB Bareng Kolaborator Ungkap Kemungkinan Tsunami Besar di Jawa, Tingginya Puluhan Meter

Tiga wilayah dipasang sistem peringatan dini tsunami yaitu, Nias, Mentawai dan Banyuwangi

“Sistem ini dipasang di lokasi-lokasi yang rentan bencana tsunami sekaligus dilakukan peningkatan kapasitas masyarakatnya untuk menghindari timbulnya korban jiwa, serta kerusakan harta dan benda saat terjadi bencana,” ujar Afrial secara virtual pada Jumat 25 September 2020.

Sementara itu, pesan Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan yang disampaikan oleh Afrial menyebutkan bahwa pemasangan sistem peringatan tsunami ini agar melibatkan perguruan tinggi di wilayah setempat untuk berperan dalam pengembangan sistem yang ada.

Pada kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Teknik UGM Dr. Waziz Wildan menyambut baik keberlanjutan kerja sama antara UGM dan BNPB. Ini akan terus mendorong inovasi-inovasi baru dari UGM di bidang kebencanaan, termasuk salah satunya bencana tsunami.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG, Waspada Gelombang Laut Tinggi di Dua Wilayah Ini

“Bencana tsunami tidak bisa kita hindari, oleh sebab itu perlu inovasi teknologi yang berkelanjutan dalam peringatan dini,” kata Waziz.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kejadian banjir bandang di Sukabumi pada minggu ini mengingatkan tentang pentingnya sistem peringatan dini bagi keselamatan warga.

“Karena pada saat ini masih dalam pandemi Covid-19, maka pelaksanaan kegiatan di lapangan mengacu pada protokol Covid-19 yang ada,” tambahnya.

Pada acara penandatanganan kerja sama tersebut, Waziz menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas dukungan dan kepercayaan BNPB terhadap aplikasi produk-produk riset antar disiplin di bidang kebencanaan yang telah dibangun Fakultas Teknik UGM.

Baca Juga: Ini Lho Alasannya, Kenapa Cuaca di Bali dan Seluruh Indonesia Jadi Dingin Banget di Siang Hari

Saat ini BNPB bekerja sama dengan UGM dan BSN telah berhasil menyusun SNI 8235:2017, SNI 8840-1:2019, ISO 22327:2018 dan ISO 22328-1:2020 tentang sistem peringatan multi-bencana.

Selanjutnya BNPB, BMKG, UGM dan BSN sedang menyusun SNI dan ISO tentang sistem peringatan dini tsunami, yang berikutnya diikuti dengan sistem peringatan dini banjir dan letusan gunung api.

Untuk diketahui, belum lama ini hasil riset ITB mengungkap adanya potensi tsunami dengan ketinggian gelombang mencapai 20 meter di sepanjang pantai selatan Jawa, Jawa Barat dan Jawa Timur, BMKG pun telah mengimbau masyarakat untuk bersiap akan adanya potensi dini tsunami tersebut.***

Editor: Tri Widiyanti

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler