Fahri Hamzah Sebut Penusukan Syekh ALi Jaber Pengalihan Isu, Wiranto Bisa Diplot Radikal

14 September 2020, 08:58 WIB
Bandingkan dengan Kasus Wiranto, Fahri Hamzah Sebut Penusukan Syekh ALi Jaber Pengalihan Isu /

RINGTIMES BALI - Terkait penusukan yang dialami Syekh Ali Jaber politisi Fahri Hamzah ikut angkat bicara, ia menulis surat terbuka kepada pihak Mabes Polri.

Fahri menilai kasus penusukan Syekh Ali Jaber merupakan pengalihan isu untu menutupi kasus lain. Ia pun membandingkannya dengan kasus penusukan Wiranto.

Surat terbuka itu Fahri Hamzah tulis melalui sebuah unggahan di laman Twitter resmi miliknya @Fahrihamzah.

Baca Juga: Viral! Ulama Syekh Ali Jaber Ditusuk Orang Tidak Dikenal saat Kajian di Lampung

Seperti diberitakan pada 13 September 2020 kemarin, Syekh Ali Jaber menjadi korban penusukan orang tak dikenal saat tengah mengisi pengajian di Masjid Fallahudin, Lampung.

Dalam cuitannya, Fahri menuliskan jika penusukan yang terjadi pada Syekh Ali Jaber itu menjadi momen penting untuk membuka jawaban dari banyak pertanyaan.

"Yth Mabes Polri,(@DivHumas_Polri). Penikaman Syaikh Ali Jaber adalah momen penting untuk membuka terang apa sebetulnya yg membuat peristiwa seperti ini berulang?," tulisnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Twitter resmi @Fahrihamzah yang diunggah pada 13 September 2020.

Baca Juga: Terungkap Ini Penyebab Syekh ALi Jaber Selamat dari Upaya Percobaan Pembunuhan

Beberapa peristiwa penusukan dalam satu tahun terakhir ini selalu terjadi seperti berulang, Fahri Hamzah meminta agar Mabes Polri harus membuka lebar kasus tersebut.

"Apakah ini perilaku wajar? Apakah tuduhan orang gila kepada pelaku itu wajar? Apapun, ini harus dibuka lebar," ujarnya.

Fahri Hamzah mengungkapkan jika beberapa pihak menilai peristiwa semacam ini sebagai 'pengalihan isu' yang dilakukan untuk menutupi kasus lain.

Baca Juga: Ini Kata Polisi Terkait Motif Penusuk Syekh Ali Jaber

"Ada tuduhan sebagian kalangan bahwa peristiwa seperti ini adalah semacam 'interupsi' rutin yang dilakukan agar peristiwa lain tertutup," tuturnya.

Di zaman yang seperti ini, Fahri Hamzah menilai orang bisa dengan bebas membuat persepsi, namun kembali tugas aparat hukum yang bertugas membuka kebenaran yang terjadi.

"Tapi tugas aparat hukum negara adalah membuka apa sebenarnya yang terjadi. Jangan ada sisi gelap lagi," kata Fahri Hamzah dalam unggahan miliknya.

Baca Juga: Pemuda Palembang Ditusuk Hingga Tewas Hanya Karena Hidupkan Motor

Menurutnya peristiwa penusukan yang terjadi sangat memprihatinkan ulama seperti Syekh Ali Jaber yang menyampaikan pesan damai dan persatuan saja bisa menjadi korban.

"Pelaku harus diperiksa tuntas (termasuk oleh psikolog), jika ada dalang maka pun harus menerima akibat dari perbuatannya yang jahat ini," tulisnya.

Dibandingkan dengan kasus penusukan Wiranto pada tahun 2019 silam, Fahri Hamzah mengatakan kejadian tersebut bisa dengan mudah di buat plot bahhwa pelaku merupakan 'simpatisan kaum radikal' atau yang lainnya.

Baca Juga: Aneh, Terdapat Empat Luka Tusukan di Tubuh Yodi Prabowo, Ini Faktanya

Namun, berbeda dengan kasus yang penusukan yang terjadi kepada Syekh Ali Jaber, menurutnya penting bagi semua untuk memeriksa motif dari pelaku.

"Tapi bagaimana dengan Syaikh Ali Jaber? Apakah motif pelaku? Bisakah kita mendengar wawancara terbuka?," tanya Fahri Hamzah kepada tim Mabes Polri.

Fahri Hamzah mengatakan banyak ulama yang memilki jumlah pengikut yang banya termasuk Syekh Ali Jaber yang membina para hafiz qur'an dan pengajian di seluruh Indonesia.

Baca Juga: 'Sakit Hati' Ibu Yodi Tak Terima Anaknya Dibilang Bunuh Diri, 'Masak' Bunuh Diri Banyak Tusukan

"Serangan fisik kepada beliau adalah peritiwa yang rawan dengan reaksi balasan. Maka harus ada kejelasan dan pejelasan luas," tuturnya.

Dalam unggahan terebut, Fahri Hamzah juga meminta kepada pihak keamaan agar proses keseluruhan terkait penusukan terhadap Syekh Ali Jaber dilakukan secara terbuka untuk menjadi pelajaran.

"Semoga para ulama dan pembimbing ummat dan bangsa khususnya Syaikh Ali Jaber diberikan kesabaran dan ketabahan. Amin YRA. #SyaikhAliJaber," tulisnya, sebagaimana dimuat di Pikiran-rakyat.com "Fahri Hamzah: Penusukan Wiranto Bisa Dibuat Plot oleh Radikal, Tapi Bagaimana dengan Syekh Ali Jaber".

Baca Juga: Misteri, Pembunuhan Perempuan Telanjang di Kamar Kos Tangsel, Identitas Masih 'Gelap'

Lebih lanjut, Fahri Hamzah mengatakan apabila pelaku senang bersosial media, maka tidak ada istilah tidak dikenal.

Riwayat pelaku terlalu terang dan tak bisa disembunyikan.

" Ini kesempatan yg baik bagi pihak kemanan kita untuk membuka secara terang. Ayo @DivHumas_Polri kamu bisa! Bismillah!," pungkasnya.***(Rahmi Nurfajriani/Pikiran-rakyat.com)

Editor: Tri Widiyanti

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler