Bea Cukai Ngurah Rai Musnahkan Obat-obatan dan Alat Komestik Senilai Rp150 Juta

23 Juli 2020, 08:00 WIB
Pemusnahan barang ratusan juta di Bea Cukai Ngurah Rai, Rabu (22/7). /

RINGTIMES BALI ― Bea Cukai Ngurah Rai gelar pemusnahan Barang Milik Negara (BMN) bernilai ratusan juta rupiah.

Dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19, pemusnahan BMN dilakukan pada hari Rabu, 22 Juli 2020 di lapangan parkir Kantor Bea Cukai Ngurah Rai.

Total barang yang dimusnahkan berjumlah 481 kelompok barang dengan perkiraan nilai keseluruhan barang mencapai Rp149.862.000.

Baca Juga: Diuji Klinis di Kota Bandung, Jangan Khawatir! Relawan Vaksin Covid-19 Sinovac Dicover Asuransi

Barang-barang yang dimusnahkan tersebut antara lain berupa obat-obatan, alat kesehatan, pakaian bekas, sampai alat kosmetik yang diimpor melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai namun tidak diselesaikan kewajiban kepabeanannya.

“Kita hari ini, Bea Cukai Ngurah Rai memusnahkan Barang Milik Negara yang berasal dari barang yang tidak diselesaikan kewajiban kepabeanannya yaitu pemenuhan ketentuan larangan dan/atau pembatasan yang dimasukkan melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai baik itu menggunakan kargo pesawat maupun barang bawaan penumpang,” ungkap Kepala Kantor Bea Cukai Ngurah Rai Himawan Indarjono, Rabu (22/7).

Baca Juga: Pertanyakan Sertifikat PKD, Warga Jero Kuta Pejeng Gerudug BPN

Himawan menambahkan bahwa kegiatan pemusnahan BMN ini dilaksanakan selain untuk menjalankan ketentuan, juga sebagai bentuk pertanggungjawaban Bea Cukai Ngurah Rai kepada masyarakat atas barang-barang yang disita.

“Kegiatan ini dilakukan selain dalam rangka melaksanakan Peraturan Menteri Keuangan nomor 178 tahun 2019, juga sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi kami atas kegiatan penegahan yang dilakukan Bea Cukai, sehingga masyarakat dapat mengetahui bahwa barang-barang yang kami sita, telah ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan,” tutup Himawan.

Baca Juga: Terverifikasi, Obyek Wisata Taman Nusa Buka Agustus

Sebagai informasi tambahan, barang yang menjadi milik negara menurut Peraturan Menteri Keuangan nomor 178/PMK.04/2019 tentang Penyelesaian Terhadap Barang Yang Dinyatakan Tidak Dikuassai, Barang Yang Dikuasai Negara, dan Barang Yang Menjadi Milik Negara adalah yang berasal dari:

A. Barang yang dinyatakan tidak dikuasai yang merupakan barang yang dilarang untuk diekspor atau diimpor;

B. barang yang dinyatakan tidak dikuasai yang merupakan barang yang dibatasi untuk diekspor atau diimpor dan tidak diselesaikan oleh pemiliknya dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari terhitung sejak disimpan di TPP;

Baca Juga: [Update] Penanggulangan Covid 22 Juli: Waduh, sehari Bali Tambah kasus Positif 78 orang Total 2.934

C. barang dan/atau sarana pengangkut yang ditegah oleh Pejabat Bea dan Cukai yang berasal dari tindak pidana yang pelakunya tidak dikenal;

D. barang dan/atau sarana pengangkut yang ditinggalkan di kawasan pabean oleh pemilik yang tidak dikenal dan tidak diselesaikan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak disimpan di TPP;

Baca Juga: Penyiksaan ABK Indonesia hingga Tewas di Frezer Kapal Ditetapkan Sebagai Tersangka

E. barang yang dikuasai negara yang merupakan barang yang dilarang atau dibatasi untuk diimpor atau diekspor; atau

F. barang dan/atau sarana pengangkut yang berdasarkan putusan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dinyatakan dirampas untuk negara.***

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler