Rizal Ramli Bicara Terang-terangan Soal Pemecatannya Sebagai Menteri

28 Mei 2020, 22:06 WIB
LOGO Twitter /PIXABAY/.*/PIXABAY

RINGTIMES BALI – Rizal Ramli selaku Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman blak-blakan perihal kasus pemecatannya sebagai menteri pada 2016 silam.

Hal ini dikarenakan, Rizal merasa banyak pihak yang menyerangnya melalui media sosial Twitter dengan cara mengungkit pemecatannya itu.

Terhadap serangan tersebut, Rizal justru membalas nyinyiran tersebut dengan memberitahu bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah keukeuh menginginkannya mengisi posisi menteri.

Baca Juga: Hari Ini, PSBB di Jawa Barat Diputuskan Kembali Diperpanjang

Artikel ini sebelumnya telah tayang di seputartangsel.pikiran-rakyat.com dengan judul Rizal Ramli Blak-blakan Soal Pemecatannya: Banyak yang Akan Malu

Menurut Rizal, kala itu Presiden Jokowi memintanya untuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman sebanyak 3 kali.

“Ketika buzzerRP hanya punya 3 kata untuk menyerang RR: nyinyir, pecatan, tua. Susah untuk tidak menduga IQ mereka < 60. Kalo soal pemecatan, yang minta-minta RR jadi Menko itu sampai 3X itu @jokowi. Ternyata Jkw mudah dipengaruhi oleh PengPeng & Pengusaha Reklamasi. Gitu aja repot,” demikian cuitannya melalui akun twitter @RamliRizal Kamis 28 Mei 2020.

Seperti diketahui, Rizal Ramli yang juga pernah menjadi menteri di era Presiden Gus Dur, dicopot jabatannya oleh Presiden Jokowi pada tahun 2016 ketika dia me-reshuffle kabinetnya.

Baca Juga: Frekuensi Normal Hubungan Seksual Dalam Seminggu Menurut dokter Boyke

Praktis, banyak pihak yang menganggap bahwa pencopotan Rizal dinilai tak wajar, karena kinerjanya yang cukup memuaskan.

Berbagai spekulasi pun muncul, salah satunya adalah karena proyek reklamasi.

Memang, saat itu Rizal memiliki perbedaan pendapat dengan menghentikan proyek pulau reklamasi.

Baca Juga: Secara Simbolis Pembongkaran Pasar Gianyar Dipimpin Langsung Bupati

Dengan tegas Rizal berkata, pembangunan pulau reklamasi bisa membahayakan lingkungan hidup.

Kemudian, Presiden Jokowi mengangkat Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menko Bidang Kemaritiman, menggeser posisi yang diduduki Rizal sebelumnya.

Setelah itu, barulah Luhut membatalkan keputusan Rizal dan meneruskan proyek pulau reklamasi.

Baca Juga: Anggota DPD RI Himbau Agar Warga Bali Jangan Sampai Tidak Makan

Banyak pihak yang menyadari kejanggalan tersebut. Tak heran apabila banyak yang mendesak untuk Rizal buka suara terkait kejadian yang sudah berlalu 4 tahun lalu itu.

Bagaimanapun juga, pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini enggan buka-bukaan terlalu lebar.

“Kalo dibuka terang benderang banyak yang akan malu. Sederhana, kelompok Peng-peng (Pengusaha-cum-Pengusaha) pengaruhi JKW, makanya sampai hari ini ribet. Jkw lemah
terhadap kelompok konflik kepentingan, soal reklamasi, impor pangan, prakerja dst,” cuit Rizal. (Pewarta: Adhyasta Dirgantara)

 

 

 

 

Editor: Moh. Husen

Sumber: Seputar Tangsel

Tags

Terkini

Terpopuler