3 Pekerja Tewas Tertimbun Longsor di Tambang Emas Ilegal Sulawesi Tengah

26 Februari 2021, 10:15 WIB
Tambang emas ilegal di Sulteng terkena longsor. /Facebook.com/Bnpb

RINGTIMES BALI – Sebuah tambang emas illegal di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami longsor.

Lokasi tepatnya berada di Desa Burangga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Peristiwa longsor terjadi pada hari Rabu, 24 Februari 2021 pukul 18.30 waktu setempat dan memakan korban jiwa sebanyak 3 pekerja tambang.

Baca Juga: Mensos Risma dan Menko PMK Muhadjir Effendy Mengunjungi Korban Banjir dan Longsor di Nganjuk Jawa Timur

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong per tanggal 25 Februari 2021 pukul 09.00 WIB, dilaporkan 3 pekerja tambang tewas, 15 pekerja selamat, sedangkan 5 pekerja lainnya masih dalam pencarian.

Dilansir Ringtimesbali.com dari Bnpb.go.id, saat kejadian tersebut para korban sedang beraktivitas di penambangan.

Pemicu longsor yaitu karena intensitas hujan cukup tinggi yang mulai turun sekira pukul 17.00 waktu setempat.

Baca Juga: Longsor Gletser di Himalaya India, 170 Orang Dikabarkan Hilang

Selain itu, struktur tanah di lokasi penambangan juga termasuk labil atau tidak seimbang.

Menurut laporan yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari lapangan, pengelola tambang yang merupakan warga di Dusun 5, mengerahkan 4 ekskavator sekira pukul 08.00 pagi.

1 unit ekskavator untuk penggalian, sedangkan sisanya memindahkan material ke talang untuk diolah.

Baca Juga: Semarang Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 1 Orang Hilang Tertimbun Tanah

Awalnya sebanyak 100 pekerja yang menambang di lubang galian, namun di sore hari mulai berdatangan penambang yang lain.

Hasil emas dari lubang galian cukup banyak dan membuat pekerja berdesakan untuk mendapat material dengan diameter yang tidak terlalu besar.

Selang 30 menit sejak hujan turun, air dari talang mengalir menuju lubang galian dan akhirnya longsor pun terjadi.

Baca Juga: Korban Tanah Longsor di Jawa Barat Salah Satunya Adalah Kepala BPBD

Sebagian penambang sempat menyelamatkan diri, namun sisanya tetap bertahan untuk mendulang pada sisi tumpukan dan sudut galian tanah yang terjal.

Ketinggian material pada sudut galian tersebut mencapai kurang lebih 20 meter. Diperkirakan sekira 30 orang tidak sempat pergi dan terjatuh saat hendak menyelamatkan diri.

Hal ini disebabkan karena galian yang cukup dalam, dan air yang ada di lubang cukup besar ditambah tanah tumpukan material yang berada di lokasi kejadian.

Baca Juga: Hujan Deras di Tabanan Sebabkan Longsor dan Pohon Tumbang, 3 Warga Terjebak

Pihak BPBD setempat telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sulteng, Badan Sar Nasional, TNI/Polri, Dinas Sosial Sulteng, Palang Merah Indonesia dan aparat desa setempat.

Penambang yang telah berhasil dievakuasi sudah diantar ke Puskesmas Ampibabo, sedangkan yang meninggal sudah dibawa kepada keluarga korban.***

 

 
Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler