Balai Besar TNBTS: Pendakian Gunung Semeru Ditutup Total hingga 31 Maret 2021

30 Desember 2020, 18:30 WIB
Balai Besar TNBTS: Pendakian Gunung Semeru Ditutup Total hingga 31 Maret 2021. /Pixabay/Setiawan Heriadi

RINGTIMES BALI - Menjelang waktu pergantian tahun biasanya gunung Semeru di Jawa Timur selalu dipadati para pendaki yang ingin menikmati perayaan tahun baru di atas gunung.

Sehari sebelum naik, biasanya para pendaki menyiapkan persiapan dan mendirikan tenda di Ranu Kumbolo. Kemudian keesokan harinya melanjutkan perjalanan menuju puncak Semeru.

Namun segala aktifitas tersebut tidak tampak lagi, karena saat ini jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa itu ditutup.

Baca Juga: Bersiap Hadapi AFC U-19, PSSI Terbangkan Timnas Latihan Tanding di Spanyol

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) memutuskan untuk menutup total pendakian Gunung Semeru di Jawa Timur hingga 31 Maret 2021 melalui pengumuman Nomor PG.15/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/12/2020.

Pelaksana Tugas Kepala Balai Besar TNBTS Agus Budi Santosa mengatakan penutupan tersebut mempertimbangkan kondisi klimatologi serta peningkatan curah hujan dan kemungkinan terjadinya badai yang bisa membahayakan keselamatan para pendaki.

“Kegiatan pendakian Gunung Semeru ditutup secara total hingga 31 Maret 2021,” kata Agus di Kota Malang seperti dilansir Ringtimesbali.com dari Antara Jatim.

Baca Juga: Kenali, 7 Cara Efektif Cegah Lonjakan Gula Darah

Agus menjelaskan keputusan untuk menutup secara total pendakian Gunung Semeru tersebut mempertimbangkan hal-hal yang telah diperkirakan oleh Stasiun Klimatologi Karangploso, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikq (BMKG), seperti adanya peningkatan curah hujan dan kondisi lainnya.

Menurut Agus, pada 29 November 2020, pihaknya telah mengeluarkan Pengumuman Nomor PG.10/T.8/BIDTEK.1/KSA11/2020 tentang Penutupan Sementara Kegiatan Pendakian Gunung Semeru. Namun, akhirnya Balai Besar TNBTS memutuskan untuk menutup secara total pendakian setelah mempertimbangkan kondisi cuaca saat ini.

“Penutupan ini juga bertujuan memulihkan serta revitalisasi ekosistem Semeru,” kata Agus.

Baca Juga: Harapan Andik Rendika Rama untuk Para Pemain Timnas U-19

Tercatat berdasarkan data dari Balai Besar TNBTS, ada sebanyak 4.763 orang pendaki yang harus melakukan penjadwalan ulang, menyusul penutupan Gunung Semeru secara total tersebut.

Penutupan sementara pendakian Semeru sebelumnya dilakukan pada 30 November 2020 karena peningkatan aktivitas gunung yang memiliki tinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.

Saat itu, gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut meletus dan mengeluarkan guguran lava pijar, dengan jarak luncur mencapai 1.000 meter. Akibat peningkatan aktivitas tersebut, ratusan warga yang tinggal di lereng Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, harus mengungsi.

Baca Juga: Nikmati Mudahnya Belanja Online di Merchant Baru ShopeePay

Pendakian Gunung Semeru baru dibuka oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) pada 1 Oktober 2020, di tengah pandemi COVID-19. Saat itu, pendakian Semeru baru setelah ditutup selama kurang lebih satu tahun, akibat kebakaran hutan pada 2019, dan adanya pandemi virus Corona.

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: ANTARA Jawa Timur

Tags

Terkini

Terpopuler