Fakta Tes Perawan untuk Syarat Rekrutmen, Disebut Tidak Masuk Akal

- 20 Desember 2021, 18:15 WIB
Ilustrasi fakta tes perawan pada rekrutmen, disebut tidak masuk akal.
Ilustrasi fakta tes perawan pada rekrutmen, disebut tidak masuk akal. /Rosie Sun

RINGTIMES BALI – Tes perawan pada wanita di Indonesia sering dijadikan syarat kelulusan masuk pendidikan bidang militer.

Namun belakangan ini Angkatan Darat Indonesia mengumumkan mengenai penghentian tes perawan pada wanita dalam proses rekruitmen.

Sebenarnya tes perawan pada wanita tidak masuk akal, karena tidak memiliki validitas ilmiah, melanggar HAM, dan berdampak buruk pada perempuan.

Baca Juga: Tes Keperawanan, Trailer Film Yuni Resmi Tayang 9 Desember 2021 di Bioskop

Dilansir dari kanal YouTube Neuron, penjelasan mengenai tes keperawanan pada wanita dan akibatnya.

Tes keperawanan jelas memberikan dampak buruk bagi perempuan yang mengalaminya, baik secara fisik maupun mental.

Secara ilmiah tidak pernah membenarkan adanya tes keperawanan, justru hal ini berdampak buruk bagi yang mengalaminya.

Tes ini hanya menggiring opini sosial mengenai sosok perempuan yang terlihat lebih terhormat jika masih perawan atau belum pernah berhubungan seks.

Baca Juga: 7 Fakta Unik Gadis Jepang yang Bikin Kaget, Perawan Dianggap Aib Hingga Jarang Pakai Celana Dalam

Tes keperawanan sendiri dilakukan dengan cara memasukkan dua jari ke daerah vagina, dan menilik selaput dara apakah masih utuh atau tidak.

Faktanya tidak semua orang terlahir untuk memiliki selaput dara, bahkan setiap manusia mempunyai bentuk yang berbeda-beda.

Bahkan fakta membuktikan bahwa selaput dara dapat pecah tidak hanya disebabkan karena berhubungan seks saja.

Selaput dara dapat pecah bisa jadi karena aktifitas sehari-hari seperti angkat beban, berenang, bersepeda bahkan penggunaan tempon.

Baca Juga: 5 Tanda Wanita Sudah Tidak Perawan, Salah Satunya Payudara Kendur

Namun selaput dara bersifat fleksibel, masih dapat utuh meskipun sudah berhubungan seks, jadi tes keperawanan tidak dibenarkan oleh ilmiah.

Justru medis melarang tes ini untuk dilakukan karena bisa jadi membahayakan akibat dilakukan secara tidak higenis.

Jadi tidak ada penanda jelas pada seorang tubuh wanita yang masih perawan atau tidak, ini sama halnya dengan laki-laki.

Justru tes keperawanan ini malah membuat traumatis, depresi, kecemasan, bahkan bunuh diri bagi mereka yang pernah mengalaminya.

Baca Juga: 7 Mitos 'Perawan' yang Keliru, Ternyata Tidak Semua Wanita Punya Selaput Dara

Terlebih lagi jika hasil tes menunjukan bahwa dirinya sudah tidak perawan, lingkungan sosial pasti akan mengecamnya dan membawa dampak psikologis baginya.

Jadi tes keperawanan secara biologis tidak ada, ini semua hanya hasil pelabelan nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat saja.

Karena tidak sedikit dari sosial yang menilai seseorang hanya dari riwayat seksualnya, padahal masih banyak sisi baik dalam manusia.***

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x