RINGTIMES BALI - Sejak Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan penggunaan obat Deksametason hanya untuk kasus Covid-19 yang berat.
Timbul kesalahan persepsi dari masyarakat bahwa Deksametason adalah obat Covid-19. Wargapun berburu dan memborong Dexamethason tanpa paham bahaya penggunaannya.
Padahal Deksametason bukan penangkal Covid-19, obat ini hanya mengatasi gejala berat berupa badai sitokin yang dialami oleh pasien dengan gangguan pernapasan (butuh ventilator).
Baca Juga: 8 Minuman Terbaik untuk Penderita Asam Lambung atau Maag Menurut Dokter Fery TV
Lantas muncul pertanyaan apakah badai sitokin itu?
Dilansir dari kanal YouTube Catatan Apoteker, Minggu 22 Agustus 2021, Sitokin merupakan protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh.
Pada beberapa orang yang terkena Covid-19 memiliki sistem imun yang aktif akibat sitokin yang dihasilkan tidak terkendali (badai sitokin).
Sehingga area infeksi yaitu paru-paru mengalami peradangan lebih parah. Pada kondisi inilah, katanya Deksametason dapat digunakan.
Baca Juga: dr Ema Superr Ungkap Ciplukan Obat Diabetes dan Hipertensi Alami, Gula Darah Turun Seminggu
Ingat, badai sitokin tidak terjadi pada semua orang. Lantas apa yang terjadi jika seseorang menggunakan obat ini untuk pencegahan Covid-19 atau baru saja terinfeksi Covid tanpa badai Sitokin.