Network
RINGTIMES BALI - Tahukah kamu jika status jomblo ternyata berdampak buruk bagi kesehatan.
Memiliki pasangan memang keinginan semua orang, namun terkadang juga ada orang yang memutuskan sendiri atau jomblo karena suatu alasan.
Bisa saja orang memilih jomblo karena sedang fokus pada suatu pekerjaan atau pendidikan.
Sebagaimana dilansir dari akun Instagram @saran.dokter, ada beberapa dampak buruk yang dialami seseorang jika terlalu lama sendiri atau menjomblo.
Baca Juga: 5 Gaya Pacaran Orang Indonesia yang Dianggap Norak, Nomor 4 Bikin Jomblo Kesel
Seseorang yang melajang atau jomblo terlalu lama memiliki efek cukup buruk untuk mental yang berdampak pada kesehatan tubuh.
John Cacioppo, psikolog dari University of Chicago menemukan keterkaitan antara kesendirian dan efek buruk bagi kesehatan.
Sendiri terlalu lama dapat menimbulkan pengerasan pada arteri.
Hal ini mengakibatkan tekanan darah menjadi naik.
Tidak hanya itu, mental orang yang sendirian mudah tertekan dan lebih stres hingga depresi.
Baca Juga: 6 Tips Merayakan Valentine yang Menarik bagi Kaum Jomblo
Penelitian lain juga menjelaskan bahwa sendiri terlalu lama menyebabkan umur lebih pendek karena tidak ada interaksi antara tubuh dan pikiran pada pasangan, keluarga, maupun masyarakat sekitar.
Pakar kesehatan juga menyatakan bahwa seseorang yang sendiri lebih berpotensi memiliki penyakit stroke dan jantung dibandingkan orang yang memiliki pasangan.
Hal itu dibuktikan dari penelitian yang melibatkan jutaan orang, mencatat sekitar 36 persen penderita stroke yang masih sendiri meninggal dunia dalam kurun waktu dua belas tahun setelah ia menderita stroke.
Baca Juga: 4 Zodiak Ini Lebih Asik Saat Jomblo, Kamu Salah Satunya?
Jadi yang masih sendiri atau jomblo perlu hati-hati ya.
Segeralah cari pasangan agar mempunyai tempat berbagi.
Kesendirian akan membuat daya tahan tubuh menurun.
Maka dari itu, penyakit akan mudah menyerang imun yang rendah.***
