Psikolog Ungkap Alasan Mengapa Pasien Pengidap Kanker Harus Selalu Didampingi

17 Maret 2023, 16:17 WIB
Psikolog ungkap pasien kanker membutuhkan pendampingan nonmedis. (Ilustrasi) /Unsplash/National Cancer Institute/

RINGTIMES BALI - Setiap rumah sakit perlu ada pendampingan nonmedis seperti support group untuk memberikan pendampingan pada pasien penyakit berat, seperti kanker. Pendampingan ini sangat penting dilakukan agar pasien tahu bahwa mereka tidak sendiri.

Psikolog asal Universitas Indonesia (UI) Tika Bisono mengatakan bahwa yang dibutuhkan pasien penyakit berat pada setiap rumah sakit dinamakan support group, kelompok yang dimaksud adalah mereka yang sudah lebih dulu berada di rumah sakit.

“Yang dibutuhkan support group namanya, orang-orang yang sudah duluan sakit ketemu sama yang baru disitu, ini tiap rumah sakit harus ada itu, segala macam penyakit mematikan bukan cuma kanker,” ucap Tika Bisono, dilansir dari Antara, Kamis, 16 Maret 2023.

Baca Juga: 7 Makanan Paling Sering Sebabkan Kanker yang Harus Dihindari, Salah Satunya Kentang Goreng

Tika mengatakan bahwa support group yang dimaksud ini berisi pasien yang sudah lebih dulu mengalami atau mengidap penyakit yang sama, alasanya adalah untuk bisa saling berbagi kekuatan pada pasien baru dengan penyakit berat.

Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa pendampingan ini dibutuhkan, sehingga pasien yang baru saja di vonis penyakit berat dan mematikan bisa merasa tidak sendiri. Jika mereka selalu didampingi, akan lebih mudah dan nyaman bagi mereka untuk mencurahkan perasaannya.

“Dengan ketemu support group itu membantu cara berpikir bahwa ini bisa saja terjadi pada siapa saja,” ujar Psikolog asal UI Tika Bisono.

Baca Juga: PAPDI Sebut Obesitas Bisa Jadi Pemicu Kanker

Support group atau pendampingan bukan hanya dilakukan oleh psikolog atau pihak rumah sakit saja, melainkan keluarga dekat pasien tersebut atau orang-orang dekat yang harus mengambil peran besar untuk memberikan pendampingan non medis kepada pasien penderita penyakit berat.

Tika menjelaskan lebih lanjut mengenai penanganan ini tergolong dalam ilmu paliatif, yaitu pendampingan yang dilakukan akan memberikan afirmasi positif pada pasien penderita penyakit berat, bahwa masih ada harapan hidup meskipun mereka sedang berada diambang kematian.

Ia mengaku bahwa memang sulit menerapkan sistem pendampingan ini pada pasien stadium akhir, namun harus ada usaha terus menerus dan tidak putus asa, yang dimaksudkan untuk membesarkan hati pasien. Nafas dan hidup di tangan Tuhan, selama nafas masih ada maka itu ranah manusia untuk bertahan.

Baca Juga: Cek Fakta, Vaksin Covid-19 Sebabkan Peningkatan Kasus Kanker

Pendampingan non medis atau paliatif yang dimaksud Tika, bisa juga dilakukan dengan memberi kesempatan kepada pasien untuk melakukan hobi dan aktivitas mereka yang sudah jarang mereka lakukan. Hal ini penting agar mereka tetap merasa hidup dan juga bahagia.

“Psychology and rehabilitation center sangat dibutuhkan untuk para pasien. Mudah-mudahan rumah sakit dibawah pemerintah memahami faktor ini,” ujar Tika.***

 

Editor: Mahatmanta

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler