3 Pola Pengasuhan Anak yang Wajib Diterapkan Orang Tua

11 Juni 2022, 10:54 WIB
Ilustrasi pola pengasuhan anak. /Pexels

RINGTIMES BALI - Sebagai orang tua pastinya ingin memiliki anak yang percaya diri, empati dan tangguh. Agar bisa terwujud tentunya membutuhkan cara mengasuh anak yang tepat. 

Hal yang paling penting, yang harus digaris bawahi adalah dalam mengasuh anak, Anda bisa melakukannya tanpa berteriak dan mengomel.

Dilansir dari mindbodygreen, seorang pakar pengasuh anak, Michaeleen Doucleff berkeliling dunia bersama putrinya yang berusia 3 tahun.

Keduanya mewawancarai keluarga dari budaya paling kuno tentang gaya pengasuhan mereka.

Baca Juga: Ilmu Parenting, Jawaban Terbaik Ketika Anak Bertanya Kenapa Kita Tidak Bisa Lihat Tuhan

Doucleff kemudian membagikan beberapa temuannya sepertit berikut ini.

1. Jangan mengusir anak saat mereka tertarik dengan pekerjaan

Menurut Doucleff salah satu kunci pengasuhan adalah jangan pernah mengusir anak jika mereka menunjukkan minat pada pekerjaan rumah.

Biasanya balita akan datang dan ingin membantu mencuci atau menyiapkan makan malam, tapi kebanyakan orang tua justru mengusir dan meminta mereka pergi bermain.

Seiring waktu, anak-anak akan mulai memahami bahwa mereka bukan bagian dari pekerjaan ini, artinya pengusiran tersebut membuat mereka terbiasa tidak membantu seiring bertambahnya usia.

Baca Juga: 3 Kesalahan Fatal yang Dilakukan Orang Tua dalam Mendidik Anak

Oleh karena itu, Doucleff menyarankan untuk membiarkan anak-anak berkontribusi pada apa pun yang Anda kerjakan.

Dan menurutnya yang paling utama ubah tugas tersebut menjadi acara sosial, seperti mengobrol sambil membersihkan.

Anda tidak harus memberikan mereka tugas besar. Cukup hal-hal kecil yang bisa memotivasi anak-anak agar mereka memahami arti sebuah kontribusi.

Hal ini jauh lebih memotivasi daripada sekadar pujian.

Baca Juga: 4 Cara Efektif Jaga Kesehatan Anak Selama Pandemi Covid-19

2. Sertakan mereka di dunia Anda

"Setelah perjalanan pertama ke Yucatan, saya melihat orang tua tidak melakukan apa pun secara khusus untuk anak-anak di akhir pekan," katanya.

Tidak ada kegiatan, tidak ada tanggal untuk bermain yang ditentukan, anak-anak hanya membantu dalam rumah tangga. Meskpun mereka juga bermain dengan anak lain.

Namun, dunia orang dewasa dan dunia anak-anak perlu disatukan sesekali.

Doucleff mengatakan orang tua seringkali menciptakan dunia untuk anak-anak mereka dengan kegiatan yang berpusat pada anak.

Baca Juga: 6 Hal yang Disukai Janin di Dalam Kandungan, Suka Dengar Musik Lembut

Sedangkan jika Anda mengundang seorang anak ke dunia Anda, mereka ingin menjadi bagian dari pekerjaan Anda.

Mereka ingin membantu membersihkan setelah makan malam, karena mereka melihatnya sebagai 'peran mereka' dalam keluarga untuk membantu.

3. Buat anak-anak berpikir

Saat Anda berbicara dengan anak Anda, seberapa sering memberikan perintah?

Jangan memanjat pohon, jangan lari, jangan memukul saudaramu, jangan menangis.

Menurut Doucleff perintah bukanlah metode terbaik untuk meyakinkan anak Anda, apa hal yang benar.

Baca Juga: Ciri Hamil Anak Laki-laki dan Perempuan, Salah Satunya Ngidam dan Hasrat Bercinta

Seringkali orang tua hanya melarang dan memberikan perintah untuk membuat anak-anak berhenti.

Dibandingkan berteriak 'Jangan memanjat pohon' kenapa orang tua tidak mencoba untuk bertanya 'Apa yang akan terjadi jika kamu memanjat pohon itu?'

Atau 'Jika kamu melempar batu, kamu akan melukai saudaramu'

Tujuannya adalah membuat anak berpikir dan membuat keputusan yang tepat untuk dirinya sendiri.

Baca Juga: Bahaya Anak Makan Sambil Berdiri, Beresiko Tersedak Hingga Perut Kembung

Percayalah menjelaskan konsekuensi suatu tindakan daripada berasumsi bahwa mereka melakukan apa pun yang Anda katakan, kemungkinan besar Anda akan mendapatkan hasil yang lebih baik.

Itulah beberapa tips pola pengasuhan anak dari Doucleff yang bisa dipertimbangkan, semoga bisa bermanfaat untuk Anda.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler