Sering Minum Kopi, Wajib Tau Perjalanan Kopi di Indonesia

27 Agustus 2020, 08:00 WIB
Ilustrasi Biji Kopi./pixabay /

RINGTIMES BALI - Siapa yang tidak kenal kopi, minuman yang merakyat dan disukai hampir semua kalangan. Sekarang sudah banyak bermunculan varian kopi yang sudah di mix dengan bahan-bahan lain.

Bagaimana kopi bisa sampai ke Indonesia?

Tentu melalui perjalanan panjang, karena kopi diketahui tidak berasal dari Indonesia.

Baca Juga: Suka Udang dan Tempe, Coba Resep Ini Guys

Secara bahasa, kopi atau dalam bahasa inggris disebut coffee, berasal dari bahasa Arab “qahwa” yang mana lebih populer disamakan dengan terjemahannya dalam bahasa Turki “kahveh”.

Kata “qahwa” atau “kahveh” tersebut merujuk pada minuman yang terbuat dari biji yang diseduh dengan air panas.

Selain itu, istilah “qahwa” juga berarti kuat, karena memang kopi dikenal sebagai minuman untuk meningkatkan energi dan stamina.

Baca Juga: Cara Membuat Tempe Sambal Terasi yang Yummy

Lama berkembang di beberapa negara Afrika, Arab hingga Eropa dan Amerika, kopi kemudian merambah ke negara - negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Kopi mulai dibawa ke Indonesia pada abad ke 17 oleh Belanda yang pada saat itu tengah menjajah Indonesia. Wajar, karena di negaranya, kopi sangat sulit dikembangkan karena faktor cuaca yang kurang mendukung.

Bibit kopi pertama di Indonesia dikirim oleh Gubernur Belanda di Malabar, India, yakni berjenis Arabika yang berasal dari Yaman. Bibit kopi itu dikirim kepada Gubernur Belanda di Batavia (sekarang Jakarta) pada 1696. Namun sayang, bibit itu gagal tumbuh akibat banjir di Batavia.

Baca Juga: 5 Makanan yang Kini Tergolong Mewah Ternyata Dulu Kelas Bawah

Barulah di tahun 1711, kopi berhasil ditanam dan diekspor dari Jawa ke Eropa melalui perusahaan dagang Belanda, VOC (Verininging Oogst Indies Company).

Selama 10 tahun, budidaya kopi di Batavia terus berkembang pesat dan berhasil memberikan keuntungan yang sangat besar bagi Belanda.

Hampir semua kopi Indonesia ditanam di daerah dataran tinggi dengan tingkat kesuburan tanah dan cuaca yang baik.

Baca Juga: Resep Geprek Ayam Sambal Matah Ala Sajiku

Itulah kenapa, hasil kopi di Indonesia berhasil menciptakan berbagai jenis Kopi Nusantara berkualitas terbaik dan menjadi favorit di dunia.

Pasca kemerdekaan di tahun 1945, bekas - bekas perkebunan kopi milik Belanda itupun kemudian dinasionalisasi oleh pemerintah.

Sehingga, Indonesia secara berdaulat memiliki kendali penuh untuk menghasilkan dan mengekspor kopi di beberapa negara di dunia.

Baca Juga: Resep Cloud Breads, Roti Awan yang Viral di Tiktok

Termasuk Coffindo, yang saat ini memiliki perkebunan kopi milik swasta terluas di Indonesia, yakni sekitar 3.412 hektar.

Sejak kemerdekaan hingga saat ini kopi menjadi sangat populer di Indonesia. Kopi Indonesia saat ini menempati peringkat ketiga terbesar di dunia dari segi hasil produksi.

Adapun beberapa jenis Kopi Indonesia yang kini dikenal sebagai Indonesia Specialty Coffee (Kopi Khas Nusantara) di antaranya adalah Kopi Aceh Gayo, Kopi Sumatra Mandheling, Kopi Lintong, Kopi Kalosi Toraja, Kopi Lampung, Kopi Kintamani Bali, Kopi Jawa Prenger, dan Kopi Papua.

Baca Juga: Tips Membakar Sate Sapi Ala Chef Profesional

Selain itu, Indonesia juga memiliki Kopi Luwak yang dikenal sebagai kopi termahal di dunia.
Di samping rasa dan aromanya yang khas, kopi diyakini dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, penyakit jantung dan berbagai penyakit lainnya.

***(Yuliani Dewi)

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler