5 Tips Meminimalisir Perilaku Kecanduan Sesuatu, Salah Satunya Terkait 'Stigma'

- 7 Maret 2021, 08:30 WIB
Kecanduan gadget dapat menyebabkan nomophobia.
Kecanduan gadget dapat menyebabkan nomophobia. /Pexels/

RINGTIMES BALI – Kecanduan merupakan salah satu perilaku yang umum terjadi dalam suatu aktivitas yang konsisten dilakukan seseorang.

Pada segmen Obrolan Sehat Mental (OSeM), praktisi kesehatan mental Adjie Santosoputro (Adjie) membahas tips mengurai dan melonggarkan jeratan kecanduan.

Segmen ini didampingi oleh narasumber dr. Jiemi Adrian, SpKJ dalam akun Youtube pribadinya Adjie SantosoputroTV.

 Baca Juga: 4 Kondisi Tubuh Ketika Bebas dari Kecanduan Rokok

Pertama, penyintas dianjurkan melepaskan sudut pandang (stigma) dari kecanduan. dr. Jiemi menganalogikan bahwa masih banyak orang yang memandang ‘kecanduan’ dengan sinis, seolah merendahkan.

“Seperti bukan bicara dari manusia ke manusia, melainkan dari manusia ke orang yang hampir manusia,” ungkap dokter Siloam Hospital tersebut.

“Atau seperti orang lemah yang tidak bisa mengendalikan perilakunya,” tambahnya.

Baca Juga: Kecanduan Kopi, Inilah 6 Hal yang Akan Terjadi pada Tubuh Anda.

dr. Jiemi menyarankan penyintas menggeser stigma terlebih dahulu agar lebih mudah mengontrol perilaku candu tersebut.

“Kalau kita terus menerus memandang seperti itu, kita jadi sulit menolong baik itu diri sendiri ataupun orang lain,” ujarnya.

Bahkan, dianjurkan untuk tetap mengasumsikan kecanduan dalam konteks apapun sebagai usaha manusia untuk beradaptasi dengan situasi yang sangat sulit dengan risiko withdrawal syndrome.

Baca Juga: 8 Kebiasaan Buruk Para Gamer yang Sulit Ditinggalkan, Jangan Sampai Kecanduan

Dilansir dari kamuslengkap.com, ini merupakan syndrome yang terjadi ketika seseorang menghentikan kebiasaan tertentu, ditandai oleh perasaan sakit akibat putus zat, gelisah, maupun cemas.

Bila kondisi ini dipertahankan dalam waktu tertentu, tubuh mungkin mampu beradaptasi sehingga perasaan akan lebih membaik tanpa menimbulkan efek kecanduan.

“Masalahnya, tidak semua orang bisa tahan dari rasa sakit withdrawal,” ungkap dr. Jiemi.

Baca Juga: Ternyata Pornografi Sebabkan Kecanduan Seksual Pada Anak, Ini Faktanya

Oleh sebab itu, mengurangi aktivitas candu secara perlahan dapat menjadi opsi untuk mengatasi kecanduan. Setidaknya, 10 persen per minggu.

“Asumsikan 12 jam main game, ya paling jadi 11 jam lebih, jadi bulan ketiga sudah bisa berkurang separuh dari durasi awal,” ujar dr. Jiemi.

“Pelan-pelan, tapi dasarnya tidak merendahkan, melainkan membangun,” tambahnya.

Baca Juga: Suami Kecanduan Game Online, Lakukan 4 Cara Ini, Dijamin Bisa Berhenti

Dr. Jiemi mengarahkan penyintas kecanduan untuk membangun komitmen motivasi keluar dari jerat candu.

Pasalnya, tujuan seseorag berhenti kecanduan tidak hanya sekadar berhenti total, namun juga untuk tujuan fungsional, yakni kembali ke fungsi yang selama ini sempat ditinggalkan. 

“Keduanya perlu kita perjuangkan,” papar dr. Jiemi.

Baca Juga: 3 Penyebab Kanker Serviks, Salah Satunya Melakukan Hubungan Seks

“Kalau berhenti tiba-tiba terus tidak bisa ngapa-ngapain, itu juga bukan yang kita harapkan,” tambahnya. 

Alhasil, penyintas perlu menelaah seberapa besar motivasi berhenti dan apa keuntungan yang didapat ketika keluar dari jeratan kecanduan, sehingga lebih siap mengatasi efek withdrawal yang muncul.

Substitusi aktivitas yang lebih sehat juga dapat dilakukan, seperti berolahraga atau menaikkan intensitas interaksi dengan lingkungan.

Baca Juga: 9 Penyakit Paling Mematikan Sedunia, Cek Kesehatan Sekarang

Terakhir, Adjie Santosoputro menambahkan bahwa support system juga memengaruhi progress penyintas.

“Seberapa kuat motivasi sangat menentukan keberhasilan kita untuk keluar dari jeratan kecanduan,” ungkap Adjie.

“Jadi, akan lebih nyaman bila dilakukan bersama daripada sendirian,” tambahnya.

Baca Juga: Suami Kecanduan Game Online, Lakukan 4 Cara Ini, Dijamin Bisa Berhenti

Rangkaian segmen Obrolan Sehat Mental (OSeM) dapat disimak ulang pada kanal Youtube Adjie Santosoputro, dengan berbagai pembicara dan topik seputar kesehatan mental.***

 

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x