Heboh Soal Varian Baru Virus Corona, Simak Penjelasan Berikut

- 23 Desember 2020, 20:38 WIB
Dalam beberapa hari terakhir, dunia telah dihebohkan dengan varian baru dari virus corona yang tampaknya lebih menular
Dalam beberapa hari terakhir, dunia telah dihebohkan dengan varian baru dari virus corona yang tampaknya lebih menular /PIXABAY/PIRO4D/

Tetapi terkadang virus menginfeksi orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Di tubuh mereka, virus bisa berkembang biak selama berbulan-bulan.

Studi kasus pada orang-orang yang immunocompromised ini telah menunjukkan bahwa virus dapat mengakumulasi sejumlah besar mutasi saat bereplikasi dalam tubuh mereka untuk jangka waktu yang lama.

Seiring waktu, para peneliti telah menemukan, seleksi alam dapat mendukung virus mutan yang dapat menghindari sistem kekebalan.

Para peneliti juga menyarankan bahwa evolusi varian mungkin juga didorong oleh obat yang diberikan kepada pasien tersebut. Beberapa mutan mungkin dapat menahan obat-obatan seperti antibodi monoklonal.

Baca Juga: Mitos Vaksin Covid-19 Ini Bikin Orang Takut Disuntik, Jangan Langsung Percaya!

Ilmuwan lain berpendapat bahwa virus tersebut dapat memperoleh mutasi baru dengan menyebar melalui populasi hewan, seperti cerpelai, sebelum masuk kembali ke populasi manusia. “Tempat penampungan hewan” seperti itu telah menjadi fokus perhatian karena semakin banyak infeksi hewan yang terdeteksi.

Apakah variannya sudah beredar di AS?
Belum, sejauh yang diketahui orang. Namun bukan berarti belum mencapai Amerika Serikat.

Ilmuwan Inggris telah membangun sistem yang lebih kuat untuk memantau virus corona untuk mutasi baru. Bisa dibayangkan bahwa seseorang yang bepergian dari Inggris Raya telah membawanya. Sekarang dunia tahu untuk mencari variannya, itu mungkin muncul di lebih banyak negara.

Baca Juga: Layanan Rapid Tes Antigen di Bandara I Gusti Ngurah Rai Ditambah, Bisa Daftar Online

Akankah varian membuat vaksin baru tidak efektif?

Tidak. Kebanyakan ahli meragukan bahwa hal itu akan berdampak besar pada vaksin, meskipun masih belum mungkin untuk mengesampingkan efek apa pun.

Halaman:

Editor: Putu Diah Anggaraeni

Sumber: Nytimes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x